Sabtu, 18 Juni 2011

SEKEDAR MENGINGATKAN

Sekedar  mengingatkan...
Ketika perpecahan keluarga menjadi tontonan yang ditunggu dalam sebuah episode infotainment setiap hari.
Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa.
Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasei yang ditunggu-tunggu ...’siapa calon bapak si jabang bayi?
Ada khabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang celebrities yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya.
Wuiih......mungkin kita bisa berkata ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi.Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik.
Wuiiih...... ternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan orang sekarang sedang menikmati aktivitasnya apapun diketahui orang, dikomentarin orang bahkan mohon maaf ....’dilecehkan’ orang, dan herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan.
Rasanya hilang apa yang diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah...., yaitu Muhammad SAW, Rasulullah kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya. Ingatkah ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah r.ha
“ Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini?” maka Istri tercinta, sang humairah, sang pipi merah Aisyah menjawab “ Rasul, kekasih hatiku, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini”. Rasul dengan senyum teduhnya berkata “baiklah Aisyah, aku berpuasa hari ini”. Tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah rasulullah.. ..
Ingatlah Abdurahman bin Auf r.a mengikuti Rasulullah berhijrah dari mekah ke madinah, ketika saudaranya menawarkannya sebagian hartanya, dan sebagian rumahnya,
maka abdurahman bin auf mengatakan, tunjukan saja saya pasar. Kekurangannya tidak membuat beliau kehilangan kemuliaan hidupnya.

Bahwasanya kehormatan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang, sebagaimana Rasulullah, bersabda, “Malu itu sebahagian dari iman”. (Bukhari dan Muslim).
Dan Rasulullah SAW menegaskan dengan sindiran keras kepada kita
“Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).
Maka jagalah kehormatan diri, jangan tampakkan lagi aib-aib masa lalu, mudah-mudahan Allah menjaga aib-aib kita.
Maka jagalah kehormatan diri kita, simpan rapat keluh kesah kita, simpan rapat aib-aib diri, jangan bebaskan ‘kesenangan’, ‘gurauan’ membuat Iffah kita luntur tak berbekas.

Wallahu a’alam bisshowab……


MUSLIMAH SEJATI

Seorang Muslimah Sejati

seorang muslimah sejati,
yang lembut fitrah tercipta,
halus kulit, manis tuturnya,
lentur hati,
telus wajahnya,
setelus rasa membisik di jiwa,
di matanya cahaya,
dalamnya ada air,
sehangat cinta,
sejernih suka,
sedalam duka,
ceritera hidupnya...

seorang gadis itu...

hatinya penuh manja,
penuh cinta, sayang semuanya,
cinta untuk diberi,
cinta untuk dirasa...

namun manjanya,
bukan untuk semua,
bukan lemah,
atau kelemahan dunia...

ia bisa kuat,
bisa jadi tabah,
bisa ampuh menyokong,
pahlawan-pahlawan dunia...

begitu unik tercipta,
lembutnya bukan lemah,
tabahnya tak perlu pada,
jasad yang gagah...

seorang gadis itu...

teman yang setia,
buat Adam dialah Hawa,
tetap di sini...

dari indahnya jannah,
hatta ke medan dunia,
hingga kembali mengecap nikmatNya...

seorang gadis itu...

bisa seteguh Khadijah,
yang suci hatinya,
tabah dan tenang sikapnya,
teman Ar-Rasul,
pengubat duka dan laranya...

bijaksana ia,
menyimpan lmu,
si teman bicara,
dialah Ishah,
penyeri taman Rasulullah,
dialah Hafsah,
penyimpan mashaf pertama kalamullah...

seorang gadis itu...

bisa setabah Maryam,
meski dicaci meski dikeji,
itu hanya cerca manusia,
namun sucinya ALLAH memuji...

seperti Fatimah kudusnya,
meniti hidup seadanya,
puteri Rasulullah,
kesayangan ayahanda...

suaminya si panglima agama,
di belakangnya dialah pelita,
cahya penerang segenap rumahnya,
ummi tersayang cucunda Baginda...

bisa dia segagah Nailah,
dengan dua tangan,
tegar melindung khalifah,
meski akhirnya bermandi darah,
meski akhirnya khalifah rebah,
syaheed menyahut panggilan ALLAH...

seorang gadis itu...

perlu ada yang membela,
agar ia terdidik jiwa,
agar ia terpelihara...

dengan kenal Rabbnya,
dengan cinta Rasulnya,
dengan yakin Deennya,
dengan teguh Aqidahnya,
dengan utuh cinta yang terutama,
ALLAH jua RasulNya,
dalam ketaatan penuh setia,
pemelihara maruah dirinya,
agama, keluarga dan ummahnya...

seorang gadis itu...

melenturnya perlu kasih sayang,
membentuknya perlu kebijaksanaan,
kesabaran dan kemaafan,
keyakinan dan penghargaan,
tanpa jemu dan tanpa bosan,
memimpin tangan, menunjuk jala
Bottom of Form

SETIAP TAKDIR

Setiap takdir
punya PENJELASANnya..
tersendiri..

Maha suci Allah..
dengan segala ketentuan-Nya..
bagaimana kau merasa bangga
akan dunia yg sementara
bagaimanakah bila semua hilang dan pergi
meninggalkan dirimu
bagaimanakah bila saatnya
waktu terhenti tak kau sadari
masikah ada jalan bagimu untuk kembali
mengulangkan masa lalu
dunia dipenuhi dengan hiasan
semua dan segala yg ada akan
kembali pada-Nya
bila waktu tlah memenggil
teman sejati hanyalah amal
bila waktu telah terhenti
teman sejati tingallah sepi
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un..kalau memang sudah takdir-Nya berbicara ,kita [manusia] tak bisa menolaknya.Ya Allah ampunilah dosa dosa beliau,dan tempatkan-Nya beliau di tempat yang Engkau Rahmati.Amin

UKHTI JAGA SUARAMU

Anugerah kecantikan yang Allah berikan kepada wanita dari berbagai sisinya dapat menimbulkan dampak kebaikan dan keburukan baik untuk dirinya sendiri atau lawan jenisnya. Bak mutiara indah yang senantiasa menebarkan kilauannya. Namun kilauan itu juga dapat menjadi ladang kemaksiatan jika tidak dijaga oleh pemiliknya seperti dicuri atau dirampas. Begitu pula keindahan dari seorang wanita akan mengundang keburukan jika tidak dijaga dengan baik. Keburukan yang akan timbul antara lain munculnya fitnah dari dalam dirinya. Sebagaimana telah disabdakan oleh Rosululloh ShollAllahu ‘Alaihi Wa salam, bahwa Wanita adalah salah satu perhiasan dunia yang bisa menjadi FITNAH.
“Tidaklah ada fitnah sepeninggalanku yang lebih besar bahayanya bagi laki-laki selain fitnah wanita. Dan sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah disebabkan oleh wanita.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim no 2740 [97])
“Hati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah pertama kali yang menimpa bani isroil disebabkan oleh wanita.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim no 2742 [99])
Segala keindahan yang terdapat dalam diri seorang wanita harus dijaga, bahkan hal yang dianggap remeh pun seperti “suara”. Tanpa pernah kita sadari, suara juga bisa mendatangkan fitnah, meskipun suara itu keluar bukan dimaksudkan secara khusus untuk melagukannya atau untuk menarik perhatian. Untuk itu Allah telah melarang kaum Hawa untuk berlemah lembut dalam berbicara dengan laki-laki agar tidak timbul keinginan orang yang didalam hatinya terdapat penyakit seperti firman-Nya:
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara dengan mendayu-dayu sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Al Ahzab: 32)
Saudariku, ayat ini turun untuk memperingatkan kita agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan suara kita. Allah juga melarang wanita untuk tidak berkata dengan lemah lembut dengan laki-laki yang bukan mahromnya, Peringatan itu pun semula Allah turunkan untuk Laki-laki di zaman Nabi yang kita tahu bahwa keimanan mereka lebih kuat dan akhlaknya lebih bagus daripada laki-laki di zaman sekarang.
Maka dari itu berbicaralah seperlunya saja dengan laki-laki yang bukan mahrom. Jika memang ada keperluan yang sangat darurat maka berbicara dibalik tabir itu lebih baik, seperti perintah Allah kepada kaum mukmin tatkala meminta sesuatu dengan wanita yang bukan mahrom dari balik tabir, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka (isteri-isteri nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al Ahzab: 53)
Wahai ukhti, jagalah suara kita agar tidak menjadi fitnah yang besar bagi kaum Adam. Semoga Allah mengampuni kita semua wahai saudariku dengan keindahan-keindahan yang mengandung fitnah ini. Janganlah kita berbangga hati dengan keindahan yang kita punyai karena sesungguhnya di balik keindahan tersebut terdapat ujian bagi kita. Wallahu a’lam bisshowab

AZAB NERAKA

Wanita-Wanita yang akan medapat Adzab (siksa) di Neraka.........
Ali r.a. meriwayatkan sebagai berikut: Saya bersama Fathimah berkunjung kerumah Rasulullah,
maka kami melihat beliau sedang menangis. lalu kami bertanya kepada beliau: "Apakah yang menyebabkan engkau menangis wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Pada malam aku dimi'rajkan kelangit, saya melihat orang-orang yang sedang disiksa dalam neraka, dan apabila aku teringat keadaan mereka, aku menangis."

Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah apakah yang engkau lihat?" Beliau bersabda:
1.Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.
2. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangannya dicopot dari punggungnya, aspal mendidih
dari neraka dituang ke kerongkongannya.
3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya, sedang air getah kayu
Zakum dituangkan ke kerongkongnya.
4. Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tangannya kearah ubun-ubun kepalanya, serta
dibelit oleh ular berbisa dan dikerubuti kala jengking.
5. Wanita yang memakan badannya sendiri, serta dibawahnya tampak api yang berkobar-kobar dengan
hebatnya.
6. Wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.
7. Wanita yang bermuka hitam serta dia makan usus-ususnya sendiri.
8. Wanita yang tuli, buta dan bisu didalam peti neraka, sedang darahnya mengalir dari lubang-lubang
badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.
9. Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan berbadan himmar (keledai) yang mendapat berjuta
macam siksaan
Wanita yang berbentuk anjing, sedangkan beberapa ular dan kala jengking masuk melalui
mulutnya dan keluar melalui duburnya, sedangkan malaikat berulangkali memukuli kepalanya dengan
palu dari neraka.

Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, "Wahai Rasulullah, ayahku tercinta, ceritakanlah kepadaku,
amal perbuatan apa yang telah dilakukan oleh wanita-wanita itu." Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Hai Fatimah, adapun tentang;

1. Wanita yang digantung dengan rambutnya karena tidak menjaga rambutnya untuk ditutupi (dijilbab)
dihadapan penglihatan laki-laki.
2. Wanita yang digantung dengan lidahnya, karena dia menyakiti hati suaminya, dengan kata-katanya."
Kemudian Nabi s.w.a. bersabda: "Tidak seorang wanita pun yang menyakiti hati suaminya melalui
kata-kata, kecuali Allah s.w.t. akan membuat mulutnya kelak dihari kiamat selebar tujuh puluh dzira
kemudian akan mengikatkannya dibelakang lehernya."
3. Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya, karena dia menyusui anak orang lain tanpa
seizin suaminya.
4. Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tanganya itu, karena dia keluar rumah tanpa seizin
suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan dari nifas (keluar darah setelah melahirkan).
5. Adapun wanita yang memakan badannya sendiri, kerana dia berdandan untuk dilihat laki-laki lain
serta suka membicarakan aib orang lain.
6. Adapun wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka, dia suka
menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang banyak, dengan maksud supaya mereka (orang
banyak) itu melihat perhiasannya, dan setiap orang yang melihatnya jatuh cinta padanya, kerana
melihat perhiasan dan kecantikannya

7. Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai keubun-ubunnya dan dibelit oleh ular
dan kala jengking, karena dia mampu untuk mengerjakan solat dan puasa, sedangkan dia tidak pernah
untuk melaksanakannya, serta tidak berwudhu dan tidak mandi wajib ketika mempunyai hadats besar.

8. Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keledai (himmar), karena
dia suka mengadu-domba serta berdusta.
9. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing, kerana dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada
suaminya.

Dalam sebuah hadis Nabi s.a.w. bersabda: Ada empat macam wanita yang berada di syurga dan empat macam wanita yang berada di neraka dan beliau menyebutkan di antara empat macam perempuan yang berada di syurga ialah:

1. Perempuan yang menjaga diri dari berbuat haram lagi berbakti kepada Allah dan suaminya.
2. Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta menerima dengan senang hati terhadap
keadaan yang serba kekurangan (dalam kehidupan) bersama suaminya.
3. Perempuan yang bersifat pemalu, dan jika suaminya pergi maka ia menjaga dirinya dan harta
suaminya, dan jika suaminya datang ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya.

4. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan ia mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia
mengekang dirinya hanya untuk mengurusi anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya
dengan baik kepada mereka dan tidak cepat nikah lagi karena khawatir anak-anaknya akan tersia-sia
(terlantar / terbiarkan).

Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: Dan adapun empat macam wanita yang berada di neraka ialah:
1. Perempuan yang jelek perkataannya terhadap suaminya, jika suaminya pergi, maka ia tidak
menjaga dirinya dan jika suaminnya datang ia memakinya (memarahinya) dengan kata-kata yang tidak baik
2. Perempuan yang memaksa suaminya untuk memberikan apa yang ia inginkan, sementara sang suami
tidak mampu untuk memenuhi keinginannya.

3. Perempuan yang tidak menutupi auratnya dari kaum lelaki dan keluar dari rumahnya dengan
memperlihatkan perhiasannya dan kecantikannya (untuk menarik perhatian kaum lelaki).
4. Perempuan yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minum dan tidur dan ia tidak senang
berbakti kepada Allah, RasulNya dan suaminya.

Oleh kerana itu seorang perempuan yang empat sifat tersebut, maka ia akan mendapat laknat Allah
termasuk ahli neraka kecuali jika ia bertaubat.
Diceritakan dari isteri Khumaid As-saidiy bahwa ia datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata:
"Hai Rasulullah sesungguhnya aku senang mengerjakan solat bersamamu". Beliau berkata:
"Aku mengerti bahwa engkau senang mengerjakan solat bersamaku, akan tetapi solatmu di tempat
tidurmu itu lebih baik dari pada solatmu dikamarmu dan solatmu dikamarmu lebih baik dari solatmu
dirumahmu dan sholatmu dirumahmu lebih baik daripada solatmu di mesjidku". -- (Bagi lelaki sangat
dituntut sembahyang berjemaah di mesjid)

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya yang lebih disukai solatnya perempuan oleh Allah ialah yang dilakukan pada tempat yang amat gelap dirumahnya".

Diceritakan dari Aisyah r.a.: "Pada suatu ketika Rasulullah s.a.w. duduk di masjid,
tiba-tiba masuklah seorang perempuan dari suku Muzainah yang memakai pakaian yang lebar sehingga
terseret ke tanah sebagai bagian dari perhiasan pada dirinya di dalam masjid".
Maka Nabi s.a.w. bersabda: "Wahai manusia (laki-laki) laranglah isteri-isterimu untuk memakai perhiasan dan memperindah gaya berjalan di dalam masjid.
Kerana sesungguhnya kaum Bani Israil itu tidak dilaknat kecuali karena mereka memberi pakaian isteri-isteri mereka dengan pakaian dan perhiasan dan mereka berjalan dengan gaya sombong di dalam masjid".

Ibnu Abas r.a. meriwayatkan juga bahawa Nabi s.a.w. bersabda: "Apabila seorang wanita keluar
rumahnya dengan mempercantik dirinya serta memakai wangi-wangian (sedang suaminya mengijinkannya (apa yang diperbuatnya), maka dibangunkan untuk suaminya pada setiap langkahnya sebuah rumah di neraka."
Sabda Rasulullah s.a.w. lagi yang bermaksud: "Jihad seorang wanita ialah mentaati suami dan berdandan untuknya."

Isteri tidak wajib taat terhadap perintah suami, apabila perintah itu bertentangan dengan hukum Allah s.w.t.

Imam Al-Ghazali menegaskan: "Seorang isteri wajib mentaati suami sepenuhnya dan memenuhi segala tuntutan suami dari dirinya sekiranya tuntutan itu tidak mengandungi maksiat."

Minggu, 12 Juni 2011

10 JENIS

10 Jenis Siksaan Yang Menimpa Wanita Penghuni Neraka
Inilah sepuluh jenis siksaan yang menimpa wanita yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW ketika melalui peristiwa Isra dan Mikraj, inilah peristiwa yang membuat Rasulullah menangis setiap kali mengenangkannya.
Dalam perjalanan itu, antaranya Rasulullah SAW diperlihatkan
1.      Perempuan yang digantung dengan rambutnya, sementara itu otak di kepalanya mendidih.
Mereka adalah perempuan yang tidak mau melindungi rambutnya agar tidak dilihat oleh lelaki lain.
2.      Perempuan yang digantung dengan lidahnya dan
3.      Tangannya dikeluarkan dari punggungnya dan
4.      Minyak panas dituangkan ke dalam kerongkongnya.
Mereka adalah perempuan yang suka menyakiti hati suami dengan kata-katanya.
5.      Perempuan digantung buah dadanya dari arah punggung dan air pohon zakum dituang ke dalam kerongkongnya.
Mereka adalah perempuan yang menyusui anak orang lain tanpa keizinan suaminya.
6.      Perempuan diikat dua kakinya serta dua tangannya sampai ke ubun dan dibelit beberapa ular dan kala jengking.
Mereka adalah perempuan yang mampu sholat dan berpuasa tetapi tidak mau mengerjakannya, tidak berwudhu dan tidak mau mandi junub.
Mereka sering keluar rumah tanpa mendapat izin suaminya terlebih dulu dan tidak mandi yaitu tidak bersuci selepas habis haid dan nifas.
7.      Perempuan yang makan daging tubuhnya sendiri sementara di bawahnya ada api yang menyala.
Mereka adalah perempuan yang berhias untuk dilihat lelaki lain dan suka menceritakan aib orang lain.
8.      Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting neraka.
Mereka adalah perempuan yang suka mencari perhatian orang lain agar melihat perhiasan dirinya.
9.      Perempuan yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya pula seperti keledai.
Mereka adalah perempuan yang suka mengadu domba dan sangat suka berdusta.
10. Bentuk rupanya seperti anjing dan beberapa ekor ular serta kala jengking masuk ke dalam mulutnya dan keluar melalui duburnya.
Mereka adalah perempuan yang suka marah kepada suaminya dan memfitnah orang lain.
Tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan wanita atau menempatkan wanita sebagai sumber dosa. …..Inilah keadaan seadanya yang sesuai riwayat yang ada.
Wallahu’alam bishowab…

NASEHAT UNTUK MUSLIMAH

Wahai Saudariku Muslimah……

Ingatlah selalu akan dosa-dosamu dan bertaqwalah kepada Allah wahai putri Islam!

Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang keluar ke pasar-pasar dalam keadaan bertabaruj  (memperlihatkan kecantikan) dan membuka muka.

Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang memakai pakaian muslimah untuk perhiasan, bukan untuk menutupi dan kesucian.

Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang bercampur baur dengan laki-laki.

Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang keluar rumah dalam keadaan memakai wangi-wangian menuju pasar-pasar dan jalan-jalan.

Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang menawarkan dirimu untuk berkhalwat dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.

Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang mendidik anak-anakmu dengan pendidikan yang tidak baik dan jauh dari ajaran Islam.

Engkau tidak mengingatkan mereka dengan ketaatan kepada Allah, tidak menasehati mereka dan tidak menunjukkan mereka pada apa yang dapat memberikan manfaat pada mereka di dunia dan di akhirat.

Bertaqwalah kepada Allah dan jagalah dirimu dari menjadi barang mainan di tangan orang-orang yang lemah iman.

Bertaqwalah pada Allah dan kembalilah pada petunjuk sebelum datang suatu hari yang pada hari itu hati dan pandangan (mata) dibalikkan.

Ketahuilah bahwa adzab Allah sangatlah keras, dan sesungguhnya engkau –demi Allah- tidak akan kuat merasakan adzab neraka.

JIWA

"Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhan kalian dengan hati yang puas dan diridhaiNya. Maka masuklah kalian dalam barisan hamba-hambaKu, dan masuklah dalam surga-Ku." (QS. Al-Fajr : 27-30). 

Saudaraku...

Mari sejenak kita renungi perjalanan hidup ini. Sebagian orang mengandaikan hidup ini seperti roda pedati, sebagian lainnya memisalkan seperti air yang mengalir. Dan masih banyak lagi perumpamaan orang untuk memaknai perputaran silih bergantinya episode kehidupan. Namun yang lebih penting untuk dimaknai adalah dengan apa kita mewarnai kehidupan ini, dengan cara apa kita menggerakkan roda kehidupan ini.
Kuatnya godaan materi seringkali menghantam sisi-sisi idealisme kita, baik dari muka, belakang, ataupun sisi kanan dan kiri kita. Derasnya arus pendangkalan aqidah menggerus perlahan pantai keimanan kita. Kegenitan dunia seakan tiada henti memalingkan wajah kita untuk hanya menatap padanya, dan melupakan eksistensi kita sebenarnya diutus ke muka bumi sebagai seorang khalifah.

Saudaraku... 

Jangan pernah jengah, lengah, dan lelah melawan gelombang arus yang akan menyeret kita ke tepian pantai kesia-siaan yang penuh penyesalan. Terpaan angin dunia, alunan melodi keindahan, dan segala kenyamanan dan kenikmatan merupakan ujian dari ALLAH SWT pada kita. Sebagai pembuktian atas persaksian kita saat di alam ruh, sebagaimana diingatkan oleh ALLAH SWT dalam surat Al-A'raf (7) ayat 172.

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)." (Surah Al-A'raf (7) : 172).

Konsekuensi persaksian kita itu tentu akan dimintai pertanggungjawaban, adakah sama dengan keseharian kita dalam mengarungi samudera kehidupan.

Saudaraku... 

Mari sejenak kita tatap dalam-dalam diri dan jiwa ini. Apakah diri ini akan merasakan nikmatnya keluasan rahmat ALLAH SWT pada hari perhitungan dimana tiada yang luput dari perhitungan Sang Rahman? Ataukah jiwa ini yang akan berkata dengan gugup dan panik tatkala menerima kitab amal dari sebelah kiri?

"Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis)." Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun." (Surah Al-Kahfi (18) : 49).

Adapun orang yang diberikan kepadanya kitab dari sebelah kirinya, maka dia berkata, "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini)." (Surah Al-Haaqqah (69) : 25).

Mari kita kenang perilaku keseharian kita. Adakah sudah sekuat tenaga kita berusaha mencontoh manusia terbaik, Sang kekasih ALLAH? Bukankah ALLAH SWT sudah mengatakan pada kita bahwa pada diri beliau yang mulia terdapat suri teladan bagi kita untuk menjalani kehidupan ini? Bahkan RasuluLLAH SAW sudah memberikan arahan yang jelas apabila kita ingin berjumpa dengan ALLAH SWT dan berkumpul dengan beliau dalam surgaNya.

"Sesungguhnya aku telah meninggalkan 2 perkara pada kalian. Apabila kalian berpegang teguh dengannya, niscaya kalian akan selamat. Yaitu KitabuLLAH dan Sunnahku." (Al-Hadits).

Beliaulah yang sering berlinang airmata hingga membasahi janggutnya dalam memohon pada Kekasihnya, hingga bengkak kakinya karena lamanya beliau berdialog dengan Rabbnya di penghujung malam.

Beliaulah yang diakhir hayatnya demikian khawatir akan kondisi ummatnya. 
Beliaulah yang di penghujung hidupnya berseru, ummatii, ummatii. 
Ummatku...ummatku...

Saudaraku... 

Duduklah sejenak, berdzikir dengan lisan dan hati kita akan ke Mahaagungan ALLAH SWT yang tiada pernah lelah mengurus diri kita, walaupun kita terlalu sering lupa padaNya. Menangislah apabila kita dapati dalam jiwa ini begitu tebal kerak yang menyelimuti hati ini. Tumpahkanlah airmata penyesalan atas semua khilaf, alfa, dan kelemahan diri dalam menetapi perintahNya.

Resapi baik-baik panggilan ALLAH SWT. Karena sungguh panggilan hidayah itu hanya akan terdengar bagi orang yang mau mendengarkannya. Hanya akan terasa bagi orang yang mau merasakannya. Hanya akan bertemu dengan orang yang mencarinya.

Semoga kita semua termasuk dalam barisan hamba-hambaNya yang diseru pada penghujung surat Al-Fajr di atas. Aamiiin.

SYUKUR

Wahai Allah Dzat Yang Maha Mengetahui segala ilmu, Yang Maha Menciptakan Dinul haq, sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha Mengetahui Islam yang sebenar-benarnya. Karena itu, tuntunlah kemampuan hamba-Mu ini untuk mengutarakan kebenaran-Mu.
Jadikan siapa pun yang ikut menyimak kebenaran-Mu ini, Kau bersihkan hatinya dengan sebersih-bersihnya, sehingga tidak ada satu niat pun, kecuali ingin mencari kebenaran-Mu dan bertemu dengan-Mu.
Tidak ada kenikmatan yang lebih besar di dunia ini daripada nikmat mengenal Allah. Bahkan bagi orang yang sudah mengenal-Nya, nikmat dunia dan seisinya ini tidak akan mampu menandinginya. Alam semesta ini hanya sebahagian kecil saja dari nikmat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya.
Seseorang tidak akan dapat mengukur nikmat Allah dengan dunia yang ada di tangannya. Bahkan, alam semesta berikut isinya pun tidak akan mampu mendatangkan kenikmatan Allah yang tiada tandingannya. Bagi orang yang mengenal Allah, segala sesuatu kejadian yang menimpa dirinya hanyalah nikmat yang diberikan oleh-Nya semata.
Kurang wang adalah nikmat karena ia akan selalu berikhtiar di jalan Allah, sehingga menambah pahala ikhtiar dan kesabaran jika dirinya tawakkal kepada-Nya. Banyak wang pun merupakan nikmat, karena dapat lebih banyak mempunyai kesempatan untuk beramal di jalan Allah.
Badan sihat adalah nikmat, karena ia lebih mampu untuk melakukan ibadah, beramal, dan berjihad di jalan Allah. Sakit pun merupakan nikmat, karena akan melebur segala dosa jika dirinya tabah dan sabar menerimanya dengan tidak meninggalkan ikhtiar zahir; mencari obat penyembuh.
Dipuji adalah nikmat, karena dapat mendengarkan kebesaran Allah dan merasakan bagaimana hebatnya Allah menutupi aibnya. Dihina pun merupakan nikmat karena dapat melihat keaiban-keaiban diri sendiri di samping dapat menjadi ladang pahala sabar bagi dirinya sendiri.
Bagi orang yang mengenal Allah, semua kejadian adalah nikmat semata. Subhanallah! Mudah-mudahan kita semua digolongkan oleh-Nya menjadi ahli makrifat seperti itu. Namun sayang, ternyata hanya sedikit sekali orang yang mengenal Allah (arifbillah). Kebanyakan hanya tahu nama saja, tidak merasakan kelazatan nikmat bersama-Nya.
Padahal, barangsiapa sudah merasa bersama-Nya, tidak mungkin merasa kesepian karena Allah 'Azza wa Jallaa senantiasa bersama hamba-Nya, bahkan lebih dekat dari urat lehernya sendiri. Bagi orang yang sudah mengenal Allah, tidak mungkin lupa barang sedetik pun kepada-Nya!
Bagaimana akan lupa, kalau setiap mata memandang segala sesuatu, yang terbayang dalam benaknya adalah hasil pekerjaan-Nya. Kalau setiap telinga mendengarkan sesuatu, niscaya segala yang berbunyi itu buah tangan-Nya. Kalau setiap mulut memakan dan meminum sesuatu, mutlak segala makanan dan air itu ciptaan-Nya.
Tidak akan merasa kesepian di kala sepi dan terlena di kala ramai bagi orang yang sudah makrifat kepada-Nya. Karena, Allah-lah Dzat yang selalu memelihara dan mengawasi setiap makhluk-Nya dengan tanpa mengenal lupa. Di tengah orang banyak, di tengah pertempuran, di mana saja, mesti ingat kepada-Nya!
Allah pun pasti akan mencabut rasa takut dari hati orang yang telah makrifat kepada-Nya. Bagaimana akan takut, sedang segala yang ditakuti juga diurus oleh-Nya dan pasti akan musnah. Tiada daya dan kekuatan, kecuali atas izin dan inayah-Nya. Laa haulaa wa laa quwwata illaa billaah!
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang, kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." [QS. At Taghabun (64): 11]
Lantas, adakah ahli makrifat atau arifbillah takut miskin? Pasti tidak! Karena, Allah adalah Dzat Yang Maha Kaya. Bukankah jagad raya dan alam semesta ini semuanya milik Allah? Bagaimana mungkin takut miskin kalau sudah kenal dengan Dzat Yang Menguasai segalanya? Makhluk, sedikit pun tidak memiliki kekuasaaan untuk mempunyai apa-apa, bahkan tubuhnya sendiri pun mutlak milik-Nya.
Takut miskin itu karena kita belum kenal akan kehebatan dan kekayaan Allah, ragu terhadap pembahagian kekayaan dari-Nya. Allah-lah Yang Maha Berkehendak dan Maha Bijaksana. Tiada sedikit pun tandingan bagi-Nya. Allahu Akbar...!
Sungguh, dunia ini tiada ertinya. Karena yang hebat dan indah itu hanyalah Allah semata. Oleh sebab itu, tatkala mata terpesona kepada dunia, sebenarnya bukanlah kepada dunianya, melainkan kepada kehebatan perbuatan-Nya. Dengan demikian, tidak ada sedikit pun kekurangan dan keburukan di dunia ini jika dikaitkan kepada Allah.
Kendati mata melihat binatang yang menjijikkan penuh kuman penyakit sekalipun, pandangannya akan tetap penuh syukur kepada-Nya. Maha Suci Engkau ya Allah, segala puji bagi-Mu yang telah mentakdirkan kami sebagai makhluk ciptaan-Mu yang sempurna.
Itulah golongan orang yang sudah merasakan kelezatan dunia. Ternyata kebahagiaan di dunia ini tidak semata dilihat dari bentuk duniawinya. Karena, kalau cuma itu yang dijadikan sebatas tanda kebahagiaan, bererti lebih banyak orang kafir yang hidupnya bahagia, karena mereka lebih banyak dilimpahi kekayaan dunia.
Alhamdulillah, ternyata yang namanya bahagia adalah jika kita senantiasa bersama Allah dalam segala keadaan. Imam Al Ghazali menulis dalam bukunya bahwa akan sedikit di antara umat Muhammad yang masuk kedalam golongan 'Aarifiin (golongan yang mengenal Allah).
Sebagian besar orang sebelum hatinya ingat kepada-Nya, telah terlebih dahulu ditutupi dengan selalu ingat kepada dunia dan segala isinya. Dunia yang hanya sebagian kecil dari alam semesta saja sudah dapat menutupi hatinya, bagaimana mungkin boleh memasuki tingkat makrifat kepada Allah yang menguasai segala jagad raya alam semesta ini.
Sebahagian besar dari kita lebih suka kepada dunia daripada mengharapkan bertemu dengan-Nya. Kita lebih suka dipandang mulia oleh sesama manusia daripada mencari kemuliaan yang telah dijanjikan-Nya kepada orang-orang yang bertaqwa. Padahal Allah-lah Dzat yang memiliki dan menguasai kebesaran dan kemuliaan. "Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan." (QS. Ar Rahman [55]: 27))


IHKLAS

Sahabat semuanya.................
terkadang kita sangat susah untuk ikhlas menerima sesuatu
hati kita terbiasa dalam kondisi enak tanpa beban
kita selalu tidak siap menerima sebuah guncangan
Ego dan Emosi Selalu menjadi respon pertama
Tatkala sesuatu yang tidak enak menghampiri kita
Kita berusaha ikhlas, tapi hati kita selalu menolaknya
Semuanya hanya pura-pura, Dan kita merasa bahwa itu bukan diri kita
bagaimana Kita bisa melakukan sesuatu dengan hati seperti ini?

Kita tidak harus membuat hati kita tidak nyaman untuk mengerti ikhlas
Dan Kita Tidak perlu Menjadi Orang Lain Agar Hati Kita Nyaman
Ketika masalah datang, Yang kita perlukan hanya
memilih fikiran yang Paling enak di hati kita
pandai pandailah memilih perasaan untuk di simpan di dalam hati
Dia akan menjadi respon pertama tatkala masalah menghampiri
Dia juga akan menarik sesuatu yang satu sifat
dengan rasa yang kita miliki

Di Dunia ini selalu terjadi fenomena hukum ketertarikan
Yang Tidak Enak akan menarik yang tidak enak
Keluhan akan menarik ketidak beruntungan
Selalu merasa kekurangan tidak akan membuat diri kita kaya

Syukur dan Ikhlas adalah sebuah rasa yang tenang dan damai
Ketika masalah datang fikirkanlah dan simpan baik-baik dalam hati:
Bahwa setiap masalah selalu di dampingi solusi tidak mungkin tidak, kenapa kita harus khawatir?
Apapun yang Kita Terima Itulah yang terbaik buat kita, Karena Allah maha pengasih,Penyayang dan maha Adil Semua kehendaknya adalah untuk kebaikan manusia
Segala yang ada pada kita adalah titipan dan bukan milik kita, kenapa kita harus Kebakaran jenggot, resah, gelisah dan sakiit Tatkala kita kehilangan sesuatu?
Sakit hati datang karena kita ingin di hargai Manusia padahal penghargaan manusia tidak ada apa-apanya tak ubahnya seperti Baskom jatuh "Gedombraaaang" udah selesai

Berat hati untuk ikhlas akan datang karena kita merasa ingin memiliki, padahal kita tak bisa memiliki apa-apa karena hakikatnya kita tak punya apa-apa
Kalau kita di hina, di sepelekan di khianati, Hinaan balasannya akan balik kepada yang menghina, yang berkhianat akan kembali kepada yang menghianati, yang menyepelekan adalah membuka Aib dirinya Sendiri bahwa Dia tak ubahnya Seperti apa yang dikatakannya . Allah yang akan membalasnya kenapa kita harus ikut campur untuk marah ini dan itu?
Balesan Allah tidak tergantung kita marah atau tidak, memangnya siapa diri kita ini Mau Ngatur Allah? Nyantai saja... Everything Is Under Control. Hinaan, Cacian akan meluruhkan dosa-dosa kita Kita yang beruntung kenapa harus repot ?
Sahabat Semuanya
Ikhlas Adalah memurnikan segala sesuatu dari tujuan selain karena Allah Semata
Dia adalah Power, dengan kekuatan tak terhingga
Ada sebuah analogi dalam dunia matematika :
Jika 1 / 0 maka hasilnya tak adalah tak terhingga
1 adalah satu tujuan hanyalah untuk Allah Semata , 0 adalah Tak ada daya dan Upaya kecuali dengan pertolongan Allah
LAILAHAILALLAH / LAHAULA WALA KUWWATA ILLABILLAHIL ALIYYIL ADZIM
IKHLAS / TAWAKAL
HASILNYA ADALAH POWER, kekuatan yang tak terhingga karena Ada Allah Backing Powernya.
Efektifitas kerja Seorang yang Ikhlas akan lebih produktif Di Banding dengan orang Yang kerjanya Cuma Bis amenggerutu Dan Mengeluh Allah akan menghargai setiap usaha manusia apalagi Kalau Kita Produktif
Mungkin Gaji Kita Di Kantor Kecil, tapi Kita bekerja secara ungguh-sungguh Bisa jadi Rezeki kita dapatkan bukan dari Kantor Tapi dari jalan lain yang tiada kita sangka Demikianlah Allah menghargai Semua usaha manusia secara Adil.
Sedemikian besar manfaat ikhlas, kenapa manusia tidak tertarik? Ya... karena Susah katanya
Sekarang tidak ada lagi kata susah, belajarlah untuk melibatkan Allah Dalam Setiap Kegiatan Kita Dalam Setiap Fikiran Kita, ITULAH YANG MEMBUAT SEGALANYA MENJADI MUDAH!

DUA MATA, DUA TELINGA

Kita dilahirkan dengan dua mata di depan, kerana seharusnya kita melihatyang ada di depan dan bukan yang sudah berlalu.

Kita lahir dengan dua telinga, satu kiri dan satu di kanan sehingga kita dapat mendengar dari dua sisi dan dua arah.
Menangkap pujian mahupun  kritikan, dan mendengar mana yang salah dan mana yang benar.

Kita dilahirkan dengan otak tersembunyi di kepala, sehingga bagaimanapu nmiskinnya kita, kita tetap kaya.

Kerana tak seorang pun dapat mencuri is iotak kita. Yang lebih berharga dari segala permata yang ada.

Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, namun cukup dengan satu mulut.

Kerana mulut tadi adalah senjata yang tajam, Yang dapat melukai, memfitnah,bahkan membunuh.Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan melihat.

Kita dilahirkan dengan satu hati, yang mengingatkan kita. Untuk menghargai dan memberikan cinta kasih dari dalam lubuk hati.

Belajar untuk mencintai dan menikmati untuk dicintai, tetapi jangan pernah mengharapkan orang lain mencintai anda dengan cara dan sebanyak yang sudah anda berikan.

Berikanlah Cinta tanpa mengharapkan balasan, maka anda akan menemukan bahawa hidup ini terasa menjadi lebih indah.

TIGA PANGGILAN

RENUNGKANLAH.....WAHAI SAHABAT...

Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup.

‘Panggilan pertama adalah* **Azan*’,

‘Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar.

Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah.

Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak ‘cepat marah’ akan sikap kita.

Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas.

Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti’.

Panggilan yang kedua adalah Panggilan* Umrah/Haji*

Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil

hamba-hambaNya dengan panggilan yang halus dan sifatnya ‘bergiliran’ .

Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain.

Jalan nya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan, ternyata akan pergi,

ada yang memang merencanakan dan terkabul.

Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram

dan melafazkan ‘Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan’, sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua.

Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah

kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali.

Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang

mampu’.

Dan panggilan ke-3′, , ‘adalah *KEMATIAN*.

Panggilan yang kita jawab dengan amal kita.

Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu, manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. .