Selasa, 18 Juni 2013

RENUNGAN PENUH AIR MATA

Suatu malam pandangilah dirimu, apa yang bisa di perbuat tatkala diri sudah tidak bisa melakukan apa-apa…??? Memandang diri di saat gelapnya malam penuh dengan derain air mata yang tak mampu mengembalikan waktu yang sempat tertinggal di masa lalu.
Keterpurukan diri terkadang menghantui di saat mengingat dosa yang tak pernah bisa di tebus hanya dengan menangis tanpa berbuat apa-apa. Akankah diri masih bisa kembali menghadap sang pencipta..???
Begitu banyak permasalahan yang di hadapi tak satupun bisa di lalui dengan baik, mungkinkah semua ini adalah karma untuk diri yang selalu memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan sang pencipta. Indahnya dunia hanyalah sebuah panggung sendiwara belaka untuk kita jadikan tontonan dan mengambil hikmah dari apa yang di tampakkan tuhan untuk melangkah lebih maju.
Malam yang penuh derain air mata ini akanselalu menjadi saksi hidup bagi manusia yang mau berfikir tentang kekuasaan-Nya. Di malam mini, marilah kita berfikir sejenak tetang kehidupan yang bisa mumpuni diri untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Pahit dan manisnya hidup yang di lalui akan terasa di saat pengakuan diri kepada sang kholik bisa tercurahkan, mencari dan terus berusaha adalah senjata utama manusia untuk menjadi insane yang berlumuran ketakutan dan rasa rindu kepada sang pencipta alam semesta…
Air mata saja tidak bisa menghapus dosa seorang hamba sebelum benar-benar kembali dan mau berubah. Hari-hari yang di lalui akan menjadi indah ketika rasa cinta yang di miliki manusia tercurahkan untuk tuhan. Tangisan malam sangat berharga, dimana semua orang masih tertidur pulas saat itu, munajat dari hamba kepada tuhan akan terasa pada malam yang indah dengan mengadukan semua permasalahan yang sedang kita hadapi.
Genangan air mata malam itu terasa sekali ketika munajat yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh.
Aku hanya ingin kembali ke pangkuanmu ya robbi…
Ampunilah dosa-dosaku, jauhkanlah diri ini dari hal-hal yang akan menjauhkanku dari sisimu. Hamba rindu dengan cintamu, bimbinglah hamba ke jalanmu, tunjukkanlah jalan untukku hingga kau menjadikanku orang-orang terpilih menjadi hamba yang bertaqwa….



Selasa, 19 Februari 2013

Rendah Hati


Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah menerima sholat "mutawaadhiin" hamba-hamba Nya yang rendah hati". Dalam riwayat lain, "Sesungguhnya Allah mengangkat derajat hamba-Nya yang rendah hati".

Lantas siapa yang dimaksud rendah hati itu:
  1. Hamba Allah yang menunduk dirinya pada syariat Allah, Alqur'an dan As Sunnah (QS 24:51)
  2. Tidak merendahkan orang lain baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi, itu kadang bisa terbaca dari ucapan, sorotan mata, dan bahasa tubuh
  3. Sangat suka dengan nasehat, suka ngaji duduk di majelis ilmu dan zikir walaupun yang mengajarnya lebih muda
  4. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
  5. Hidupnya sederhana bukan karena tidak mampu tetapi tidak mau
  6. Dirasakan kemuliaan akhlaknya oleh keluarga, tetangga dan sahabatnya
  7. Sangat sibuk asyik memperbaiki dirinya, sama sekali tidak tertarik membicarakan aib Kekurangan orang lain
  8. Cinta belas kasih pada yang papa.

SubhanAllah mulianya hamba Allah yang rendah hati itu... Semoga Saya dan kalian sahabatku, Allah hiasi dengan sifat mulia inii... Aamiin".


Orang Yang Kelak Tidak di Sapa Oleh Allah


Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu

Rasulullah bersabda: Ada tiga orang yang nanti pada hari kiamat tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak dipandang, tidak disucikan dan mereka mendapatkan siksa yang pedih, yaitu: 
  • Orang yang mempunyai kelebihan air di gurun sahara tetapi tidak mau memberikannya kepada musafir
  • Orang yang membuat perjanjian dengan orang lain untuk menjual barang dagangan sesudah Asyar; ia bersumpah demi Allah bahwa telah mengambil (membeli) barang itu dengan harga sekian dan orang lain tersebut mempercayainya, padahal sebenarnya tidak demikian
  • Orang yang berbaiat kepada pemimpin untuk kepentingan dunia. Jika sang pemimpin memberikan keuntungan duniawi kepadanya, ia penuhi janjinya, tapi bila tidak, maka ia tidak penuhi janjinya. (HR. Bukhari & Muslim).
"Semoga Allah selamatkan diri kita dari sifat bakhil, menjual sumpah untuk cari untung dalam berdagang dan pengikut pembela buta kepada seseorang karena duit atau dibayar orang itu tanpa peduli orang itu benar atau salah... Aamiin". 


Bekal Perjlanan Aherat

Assalaamu alaikum wa rahmatullah wa barkaatuhu. 

Sahabatku, kalau kita bepergian jauh dan lama, maka kitapun akan mempersiapkan bekal selama perjalanan itu. 

Lantas bagaimana perjalanan menuju sakaratul maut, alam kubur dan kehidupan akhirat yang bukan seabad, sejuta abad, semilyar abad tetapi langgeng selama lamanya. "Sesungguhnya kehidupan akhirat itulah sebenar-benarnya kehidupan" (QS 29 : 64).

Sementara itu waktu untuk mengumpulkan bekal di akhirat kelak terlalu sebentar,  janganlah sia-siakan hidup sebentar ini dengan santai apalagi sampai berani maksiat. 

Sahabatku, bangunlah ditengah malam, lalu sholat dengan sujud dan doa yang lama, perkuat istigfar, sambutlah dahsyatnya akhirat dengan kesungguhan taubat dan taat, "Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa" (QS 2:197).

"Ya Allah tancapkan di hati kami keindahan iman, kenikmatan sholat malam, kesenangan taat dan wafatkan kami husnul khotimah... Aamiin".





Yang Berilmu Pewaris Nabi

Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barkaatuhu

Sahabatku simaklah berita gembira dari Rasullullah, Abu Darda’ ra berkata : Saya telah mendengar Rasulullah bersabda: 

“Siapa yang melalui suatu jalan untuk menuntut ilmu syar’i, Allah akan mudahkan baginya jalan untuk ke surga. Dan para Malaikat selalu meletakkan sayapnya menaungi para pelajar karena senang dengan perbuatan mereka. Dan orang yang berilmu (Pengajar) dimintakan ampun oleh penduduk langit dan bumi dan ikan-ikan di dalam air. Kelebihan orang yang berilmu atas ahli ibadah bagaikan kelebihan sinar bulan atas lain-lain bintang. 

Sesungguhnya orang-orang yang berilmu adalah pewaris nabi-nabi. Sesungguhnya Nabi-nabi tidak mewariskan uang dinar dan dirham hanya mereka mewariskan ilmu agama, maka siapa yang mendapatkannya berarti telah mengambil bahagian yang besar”. (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi). 

Sungguh indah hidup ini jika hari hari kita selalu kita lalui dengan amal ibadah hingga wafat husnul khotimah... Insya Allah... Aamiin".













Nasehat Malam Ahad

Aassalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu

Kembali aku mengajak kalian sahabatku untuk merenungi nasehat Rasulullah yang Allah utus memperbaiki akhlak umat manusia. 

"Sesungguhnya umatku yang paling dekat denganku di akhirat kelak adalah yang paling lembut tutur kata, paling mulia akhlaknya, paling rendah hati, dan senang menyesuaikan diri dengan sesama, namun tetap dalam sunnahku" (Ath Thobrani). 

Semakin beriman, semakin bertaqwa, semakin senang ibadah, semakin semangat amal sholeh, semakin mulia akhlaknya, semakin sibuk dan asyik memperbaiki dirinya, sama sekali tidak tertarik mencari kekurangan apalagi aib orang lain.


SubhanAllah sederhana akhlak ini tetapi luar biasa, membuat empu akhlak ini sangat bahagia sebelum dibahagiakanNya di Akhirat kelak... 

Aku berharap dengan diulang- ulang nasehat-nasehat Rasulullah semakin menyadarkan diriku dan kalian sahabatku tercinta untuk segera menikmatinya dengan mengamalkannya... Insya Allah... Aamiin.


Selasa, 12 Februari 2013

Hidayah


Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh...

Bismillahir-Rahmanir-Rahim...

Saudaraku..."
Hidayah artinya suatu pertanda yang dapat mengantarkan seseorang kepada hal yang dituju. Sebagaimana kata Sirat yang berarti jalan. Dan Mustaqim berarti lawan kata berbelok-belok (bengkok) jalan yang bengkok adalah jalan yang menyelewengkan seseorang dari cita-cita yang dituju.

Dan jalan ini harus dihindari oleh orang-orang yang menghendaki jalan yang lurus dan benar.

“Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (jalan kebaikan dan jalan kejahatan)”.(Al-Balad. 90:10).
Maksudnya adalah jalan kebajikan dan jalan kejahatan, atau jalan menuju kebahagiaan dan jalan menuju kesengsaraan.

Sebagaimana telah digambarkan Allah dalam firman yang berbunyi:
“Dan adapun kaum Samud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (maksudnya kesesatan)... ” (Fussilat,41:17).

Artinya, Allah telah menunjukkan kepada kaum Samud jalan kebaikan dan jalan kejahatan, tetapi mereka lebih senang memilih jalan kedua, yakni jalan kejahatan (sesat-buta).

“Dalam masalah ini terdapat jenis hidayah Ma’unah (pertolongan) dan At-Taufiq, yang artinya sebuah kekuatan yang memotivasi untuk berbuat kebaikan. Hidayah inilah yang selalu diperintahkan Allah kepada setiap manusia untuk selalu meminta yang sesuai dengan firman-Nya.

“Tunjukanlah kami jalan yang lurus”.(Al-Fatihah,1:6).

Pengertian ayat tersebut yalah : Berilah kami petunjuk dan pertolonga-Mu (Allah) yang gaib, sehingga kami terpelihara dari perbuatan salah dan sesat.

Hidayah ini hanya ada pada diri Allah SWT, dan kewenangan memberikan hidayah tidak akan diberikan kepada siapapun. Dia-Lah (Allah) yang memiliki sifat sebagai pemberi hidayah. Dan Nabi pun tidak mempunyai sifat ini, seperti di gambarkan dalam sebuah ayat:

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang di kehendaki-Nya...”(Al-Qasas,28:56).

Adapun Hidayah Allah terbentuk dari bermacam-macam hidayah.
Hidayah dalam bentuk ilham. Hal ini dapat dirasakan oleh anak kecil sejak ia dilahirkan. Seorang anak akan merasa membutuhkan makanan dan tangis sebagai pertandanya.

Hidayah kepada panca indra. Macam hidayah ini sama-sama terdapat pada manusia dan hewan. Bahkan pada hewan lebih sempurna dibanding yang ada pada manusia.
Sebab ilham dan panca indra ini akan lebih cepat tumbuh secara sempurna dalam waktu yang singkat setelah kelahiran. Dan ini dirasakan oleh manusia secara bertahap.

Hidayah kepada akal. Hidayah ini lebih tinggi derajatnya dibandingkan hidayah ilham dan panca indra. Secara naluriah, manusia akan hidup bermasyarakat dengan yang lainnya. Sedangkan ilham dan panca indranya tidak cukup untuk menjalankan hidup bermasyarakat.

Karenanya, manusia membutuhkan akal yang akan mampu mengoreksi segala kesalahan yang dilakukan oleh panca indra. Bukanlah orang yang melihat tongkat lurus di air akan terlihat bengkok di mata? Dan orang yang belum terbiasa merasakan sesuatu yang manis akan merasa pahit di lidahnya.

Hidayah berupa agama dan syari’at, hidayah ini merupakan kebutuhan mutlak bagi orang yang menganggap remeh akal pikirannya, dan mengikuti kemauan hawa nafsyunya, menundukkan jiwa untuk menuruti kemauan syahwatnya.

Ia memilih jalan yang penuh dengan lumpur dosa dan berbagai kejahatan, berani berbuat zalim, sekalipun terhadap kawannya sendiri, sehingga tercipta suasana saling menguasai dan bersaing secara tidak wajar antar sesama.

Denagn hidayah ini seseorang akan menerima petunjuk. Jika akal pikirannya mampu mengalahkan kemauan hawa nafsyunya, maka akan tampak dimata manusia batasan-batasan dan syari’at Allah. Kemudian, ia akan berdiri di atas garis-garis batas tersebut, dan mengekang kemauannya dari batasan-batasan yang ada.

Untuk itu ada yang perlu di ingat bahwa pada diri manusia teredapat fitrah atau perasaan mengakui adanya kekuasaan gaib yang mengatur alam semesta ini.

Segala bentuk kejadian yang tidak diketahui sebab musababnya selalu dikembalikan kepada kekuatan tersebut. Manusia juga percaya bahwa dibalik kehidupan duniawi yang serba terbatas ini terdapat kehidupan lain sesudahnya.

Dengan akalnya manusia tidak akan mampu berpikir bagaimana seharusnya melayani kekuasaan ini. Alam pikiran pun tidak akan mampu sampai kepada apa yang bisa bembuat bahagia dalam kehidupan ini.

Karenanya, manusia membutuhkan hidayah agama Ad-din yang diridhai Allah lantaran hidayah tersebut memang di perlukan oleh umat manusia.

“Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (jalan kebaikan dan jalan kejahatan)”.(Al-Balad. 90:10).

Dan “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang di kehendaki-Nya...”(Al-Qasas,28:56).

Dan” Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi)Taufiq siapa yang dikehendaki-Nya...”(Al-Baqarah,2;272).

Kemudian Allah menetapkan sifat ini kepada diri-Nya sendiri, seperti ungkapan ayat berikut ini: “ Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka”(Al-An’am,6:90).

Hidayah dalam pengertian petunjuk kepada hal-hal yang baik dan benar, Termasuk penjelasannya, mengakibatkan lahirnya kebahagiaan dan keberhasilan. Karena hidayah seperti inilah yang di anugerahkan Allah kepada para hamba-Nya.

Hidayah seperti ini juga ada pada diri Rasulullah SAW. Seperti yang di ungkapkan dalam Al-Qur’an: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”.(Asy-Syuara,42:52).

Demikianlah saudaraku yang dapat aku haturkan semoga saja sedikit ulasan ini dapat menjadikan kemanfaatan bagi kita semua Aamiin..." Wassalam,-




Rabu, 30 Januari 2013

Persaudaraan

Assalamu’alaikum wr wb….

Kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Kita hidup dalam masyarakat yang sangat majemuk. Perbedaan banyak kita temukan di sekitar kita. Karena itu, kita harus dapat saling menjaga diri dalam menjalani hidup di tengah masyarakat yang sangat heterogen.

Keberagaman yang ada membuat kita harus senantiasa menjalin silaturahmi dengan orang lain. Jangan sampai perbedaan menghalangi kita untuk menjalin persaudaraan, karena dengan persaudaraan, kita dapat lebih siap untuk hidup bermasyarakat.

Terlebih lagi persaudaraan yang terjalin antar sesama muslim, yang biasa kita kenal dengan nama ukhuwah islamiyah. Hal ini sudah diajarkan oleh Rasulullah saw.

Namun sayangnya, kepentingan dan ketamakan akan dunia telah melemahkan, bahkan menghancurkan ukhuwah islamiyah yang ada.

Lihat saja di sekitar kita, berapa banyak orang yang rela menindas saudaranya sendiri demi ambisinya untuk mengeruk kekayaan dunia. Bahkan tidak sedikit yang menggunakan cara-cara yang kotor agar ambisinya tercapai, termasuk mengotori dirinya dengan perbuatan dosa.

Padahal, banyak dalil yang mencela tindakan orang-orang yang menzolimi saudaranya sesama muslim. Dan bukankah Rasulullah saw sendiri telah menganjurkan bagi kita untuk memperkuat tali persaudaraan?

Sebab dengan kuatnya jalinan persaudaraan sesammuslim, maka islam akan menjadi lebih kuat dan jaya, …….Insya Allah……




Kain Kafan

Hari ini ada ribuan gulung kain, diperjual-belikan di pasar-pasar di kota ini,
Hari ini ada sedemikian banyak kain putih, yang sedang dibeli, diukur dan dipotong, 
Hari ini ada sedemikian banyak kain putih yang siap digunakan sebagai kain kafan,
Hari ini ada sedemikian banyak kain kafan yang seolah bertanya untuk siapa ia akan dibeli.

Esok hari, siapa gerangan pembeli berikutnya,
Bisa jadi kain putih itu akan dibeli orang yang tidak kita kenal,
Bisa jadi kain putih itu kita sendiri yang membelinya untuk tetangga atau keluarga terdekat kita,
Bisa jadi seseorang sedang membelikannya untuk jenazah kita yang sedang menunggu dikubur,

Kita boleh saja tertawa, tapi bisa jadi kain kafan kita ada di truk pengirim barang yang sedang diparkir di pinggir toko kain itu,
Kita boleh saja berencana, tapi bisa jadi kain kafan kita sedang dipesan si pemilik toko,
Kita boleh saja tidur nyenyak, tapi bisa jadi seorang penenun sedang memintal kain kafan kita.
Kita boleh saja menikmati keindahan alam pertanian, tapi boleh jadi seorang petani sedang memanen kapas bahan kain kafan kita

.Kita tidak tahu kapan hidup kita berakhir,
Kita juga tidak tahu kain kafan mana yang akan menemani kita di kuburan,
Tapi yang jelas kain itu ada di suatu tempat,
Kain putih itu sendiri tidak pernah tahu kepada siapa ia akan digunakan,
Seandainya ia bisa berbicara, tentu ia akan meminta agar digunakan pada orang soleh yang selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan berikutnya……….

Wallahu a’lam



 

Belajar Dari Pohon kelapa


Assalamu’alaikum wr wb

Sobat, kalau kita melakukan sebuah observasi terhadap pohon kelapa, pasti kita akan mendapati bahwa pohon kelapa itu super berkhasiat alias semua ‘anggota’ pohon kelapa itu bermanfaat bagi manusia.

Mulai dari daunnya yang dibuat tikar dan sapu lidi; buahnya yang dimakan; batangnya yang dibuat bahan bangunan; dan akarnya yang konon bisa dibuat obat atau paling tidak dijadikan kayu bakar. Bahkan ‘bluluknya’ bisa dibuat mainan anak-anak. ……Masyaallah...

Sobat, begitulah semestinya kita. Kita harus berakhlaqul karimah dengan senantiasa berbuat untuk orang lain. Jangan sampai keberadaan kita di suatu lingkungan masyarakat itu bagaikan sampah dan penyakit yang memuakkan. Kita sebagai umat Muhammad SAW. harus menunjukkan bahwa orang Islam itu luhur budi pekertinya.
Jangan sampai karena ulah kita Islam itu direndahkan dan tidak dimaui orang di sekitar kita, meski takdir di tangan Allah. Tapi sebaliknya, semua tingkah laku kita hendaknya menarik simpati masyarakat agar mereka mau memeluk agama Islam ini, agama para nabi dan rasul , meski -sekali lagi- hidayah di tangan Allah.

Wallahu a’lam ta’ala



 





Lupa Akan jati diri

Assalamu’alaikum wr wb
Orang menyebutkan sekarang ini jaman kemajuan. 
Padahal kalau diperhatikan kemajuan yang ada pada jaman ini adalah kemajuan daripada kebendaan. 

Kalau kita perhatikan manusianya sendiri telah merosot kepada derajat yang sangat rendah dan hina. 
Kebendaan yang diperjuangkan oleh manusia pada hari ini, dari tidak berharga menjadi berharga, dari tidak bermanfaat jadi bermanfaat, dari tidak indah menjadi indah. Inilah kerja manusia di jaman ini, yaitu merobah memajukan daripada kebendaan.

Tapi manusia tidak sadar, dirinya sendiri telah merosot menjadi rendah dan hina. Ini terjadi karena kita sudah meninggalkan daripada usaha kenabian
yaitu usaha perbaikan atas diri pada manusia.

Yang mana usaha kenabian ini telah diamanahkan, dan diwariskan kepada ummat Nabi Muhammad SAW.
Setelah Nabi SAW wafat sampai hari kiamat tidak akan ada lagi Nabi, tetapi usaha kenabian ini harus tetap ada.
Dan usaha ini karena Nabi SAW sudah tidak,ada maka telah dilimpahkan kepada kita semua yang mengaku sebagai ummat Nabi Muhammad SAW.

Tetapi masalahnya kita sudah meninggalkan daripada usaha ini, sibuk atas kebendaan-kebendaan.
Sehingga kebendaan pada jaman ini mengalami kemajuan daripada jaman-jaman sebelumnya.
Namun manusianya telah merosot hingga kederajat yang rendah dan hina.

Hanya tampang dan jasadnya saja manusia, tetapi akhlaqnya dan amal perbuatannya merosot hingga menjadi seperti hewan, bahkan lebih rendah dan lebih hina daripada hewan…..Na’uzdubillah summa na’auzdubilah ..Astagfirullahalazdim.


 

Keheningan malam

Assalamu’alaikum wr wb

Ditengah malam tiba, dada terasa bagai terhimpit berbagai masalah kehidupan. Tak kuasa dengan segala daya dan upaya telah dilakukan namun juga belum membuahkan hasil. Entah apa lagi yang harus dilakukan kecuali menangis di keheningan malam dalam munajat kepada Allah.

Biarkan air mata kita mengalir. Biarkan tangis itu hanya untuk Allah. Tak kuasa segala daya dan upaya kita sebagai manusia.
Kekuatan dan kemampuan diri kita juga dalam keterbatasan.
Itulah air mata disetiap tetesnya adalah sebuah pengakuan diri, betapa tidak berdayanya diri kita dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

‘Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk’ (QS :al-Isra’ :109).

Saudaraku yang berbahagia,
Mari dalam keheningan malam nanti sejenak melepaskan kehidupan duniawi kita, menyepi dalam kesendirian untuk menangis kepada Allah. Memohon ampun segala dosa yang pernah kita lakukan.
‘Ya Allah, Ya Rabb..Ampunilah dosa2 kami..



Mengenal Allah


Assalamu’alaikum wr wb 

Subhanallah….!! 
Setelah kita berkenalan dengan Allah (dalam Al Quran dan Sunnah), serasa kita ini sudah memiliki lebih dari apapun dialam jagad raya ini.

Memiliki Bumi beserta isinya tidak ada apa-apanya, ketimbang kita bisa mengenal Allah dan bisa dekat dengan Allah. Kalau orang sudah mengenal Allah maka serasa tidak butuh apa-apa lagi. 
Cukup Allah!!, Cukup Allah!!, Allah sudah lebih dari cukup dan sangat mencukupi diri kita.

Mengenal Allah sangat membahagiakan. Kebahagiaan bukan terletak pada materi bumi, perhiasan, pangkat, atau apapun pernak-pernik dunia yang akan hancur dan menghilang suatu saat dengan pasti!!. 
Kebahagiaan ialah bisa mengenal Allah dan bisa lebih dekat dengan Allah.
Semakin kita mengenal Allah, Semakin kita dekat dengan Allah, maka dijamin kita ini pasti akan bahagia. 
karena Allah Tuhan yang sangat membahagiakan, karena Allah satu-satunya yang dapat memberikan kebahagiaan kepada siapapun dialam jagad raya ini. 

Dialah Allah Pemilik Lagit, bumi beserta seluruh isinya, 
semuanya milik Allah, semuanya Allah yang menciptakan tanpa contoh, tanpa alat, tanpa bantuan siapapun dan tanpa lelah mencipta semua yang tidak ada menjadi ada. Subhanallah!! Allahu Akbar!!




Senin, 14 Januari 2013

Jangan Bersedih


Saat kita menempuhi onak duri dunia, ya mungkin ada kalanya, kesedihan itu terus memanjat-manjat di dasar hati lantaran ada dugaan yang memedihkan dan mengusik ketenangan jiwa. Air mata seakan ingin keluar agar tidak terus berkecamuk di dalam hati. Sat itu mungkin sabar tidak dikenali lagi. 

Dalam haru, air mata tumpah juga, mengalir deras mengeringkan derita. Kemudian ada sedikit ketenangan yang menyusup membalut lara, sinar-sinar harapan menampakkan cahaya menyuluh jalan yang lebih bahagia. Keyakinan seakan tumbuh dari dorongan dan kesadaran, wajah mulai tenang dan senyuman mudah terbentuk. Janganlah mengurung diri. Suka duka, sedih gembira bagaikan silih berganti. Wahai hati, ingatlah diri kita ini tidak hidup abadi. Esok, lusa, mana tau kita akan mati.


Wahai Hamba Ilahi,
Allah ingin mengetuk pintu hatimu yang tidak pernah lelah bermain dengan dunia agar dirimu kembali kepada jalan lurusNya..
Ingatlah, Allah tidak pernah melupakan kita tetapi mungkin kita yang selalu melupakanNya, melupakan ayat-ayatNya, melupakan nikmat-nikmat yang telah Dia berikan.
Ketika kita senang, dengan enteng kita meninggalkanNya. Ketika kita susah, kita meraung menyeru namaNya. Tidak malu kah kita padaNya? Sadarlah ! kita hambaNya bukan siapa-siapa. Jika tidak karena kasih sayangNya kita tidak akan dapat merasakan apa yang kita miliki saat ini..

Sadarlah wahai sahabat...
Hadapilah segala ujian dengan rasa kehambaan kepadaNya. Tersenyumlah karena setiap kesulitan itu pasti akan disusuli oleh kemudahan.

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyiroh:5-6).

Sesungguhnya cobaan dan ujian yang hadir dalam hidup kita adalah tanda sayangnya Allah pada kita. Oh untungnya kita.
Kembalilah menjadi hamba-Nya, kesalahan yang lalu biarlah menjadi pelajaran buat kita agar terus membenahi diri untuk masa yang akan datang. Jangan biarkan kegagalan itu membunuh jiwa kita untuk terus bangkit.

Buatmu wahai jiwa – jiwa yang terluka..
Jangan bersedih, kerana qadha’ telah ditetapkan, sesuatu yang ditakdirkan telah terjadi, pena-pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan pun telah dilipat, dan setiap perkara telah ditetapkan! Betapapun, kesedihan anda tidak dapat mendahulukan atau menta’khirkan kenyataan yang terjadi, dan tidak juga mampu menambahkan atau mengurangi apa yang telah ditetapkan.

Jangan bersedih, kerana kita telah melalui kesedihan itu kemarin. Kesedihan demi kesedihan bakal membuat kita semakin terpuruk dalam keputusasaan dan dunia yang luas dirasakan sempit dan tidak lagi berguna. Padahal, dunia inilah kesempatan untuk kita mendekatkan diri kepada Allah untuk kita meraih syurgaNya yang teramat indah serta bebas daripada rasa kesedihan

Jangan bersedih, sebab usia anda yang sebenarnya adalah kebahagiaan dan ketenangan anda. Oleh sebab itu, jangan habiskan usia anda dalam kesedihan, jangan biarkan malam-malam anda dalam kecemasan, jangan anda tukar kebahagiaan dengan ketakutan, dan jangan menyia-nyiakan waktu anda yang masih tersisa, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang menyia-nyiakan waktu.

Wahai hamba Allah, yaitu saya dan kamu..
Gara-gara kesedihan, air yang manis akan terasa pahit, makanan yang lazat terasa hambar dan bunga mawar yang mekar mewangi terus menjadi layu. Kita sendirilah yang menggerakkan saraf pemikiran kita, mengubah situasi kita, meletihkan hati kita dan menganggu tidur kita dengan rasa kesedihan itu.

Ingatlah tangisan terindah itu apabila butir-butir airmata mengalir hangat di pipi lantaran terasa diri kita begitu kerdil di sisi Allah dan begitu berdosanya kita disisi Allah. Jika kita bertanya pada hati kita yang paling dalam, "berapa banyakkah dosa kita? sedikitkah? banyakkah? terhitungkah?"
Allahu Rabbi… Semoga Allah sentiasa mengampuni dosa-dosa kita serta menggerakkan hati-hati kita supaya sentiasa bertaubat kepadaNya agar diri kita tidak tenggelam dengan dosa-dosa yang menggelapkan hati lalu memadamkan nur hidayah yang diidami.. Sama-sama kita renungi diri kita ini lebih-lebih lagi yang menulis ini dan sahabat-sahabat yang dikasihi. insyaAllah, semoga Allah ridha kepada kita semua.

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.(QS. Ali Imran:139)"


Kamis, 10 Januari 2013

Terpedaya Oleh Nikmat



Merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri, banyak orang yang terlena dengan kenikmatan dunia. Di antara kenikmatan yang membuat banyak orang lupa akan jati diri dan tujuan hidupnya adalah nikmat kesehatan dan waktu luang. Terutama nikmat waktu, yang begitu banyak orang lalai memanfaatkannya dengan baik. Sehingga banyak sekali waktu mereka yang terbuang percuma bahkan menjerumuskan mereka ke dalam jurang bahaya.

Duduk di depan televisi seharian pun tak terasa, terhenyak sekian lama di hadapan berita-berita terbaru yang disajikan media massa sudah biasa, dan berjubel-jubel memadati stadion selama berjam-jam untuk menyaksikan pertandingan sepak bola atau konser grup band idola pun rela. 

Aduhai, alangkah meruginya kita tatkala waktu kehidupan yang detik demi detik terus berjalan menuju gerbang kematian ini kita lalui dengan menimbun dosa dan menyibukkan diri dengan perbuatan yang sia-sia.

Saudaraku, ingatlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam“Ada dua buah nikmat yang kebanyakan orang terperdaya karenanya; yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari  dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma,)

Saudaraku, sesungguhnya dunia ini merupakan ladang akherat. Di dalam dunia ini terdapat sebuah perdagangan yang keuntungannya akan tampak jelas di akherat kelak.

Orang yang memanfaatkan waktu luang dan kesehatan tubuhnya dalam rangka menjalankan ketaatan kepada Allah maka dialah orang yang beruntung. Adapun orang yang menyalahgunakan nikmat itu untuk bermaksiat kepada Allah maka dialah orang yang tertipu