Selasa, 18 Desember 2012

Renungan Surat At-takaatsur


Ini hanyalah sebuah renungan saya mengenai surat ini, surat yang saya sangat sukai.. Surat yang dekat sekali dengan keduniawian..

(1) Alhaakumut takaatsur
(2) Hattazurtumul maqaabir
(3 )Kallaa saufa ta'lamuun
(4) Tsumma kallaa saufa ta'lamuun
(5) Kallaa lau ta'lamuuna 'ilmal yakiin
(6) Latarawunnal jahiim
(7) Tsumma latarawunnahaa 'ainal yaqiin
(8) Tsumma latus 'alunna yauma 'idzin 'anin na'im

Perhatikan artinya..


1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
2. Hingga kamu masuk ke dalam kubur 
3. Sekali-kali jangan (begitu), kelak kamu akan mengetahui
4. Kemudian sekali-kali jangan (begitu), kelak kamu akan mengetahui
5. Sekali-kali jangan (begitu), jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin
6. Sungguh kamu akan melihat neraka jahiim
7. Kemudian sungguh kamu akan melihatnya dengan yakin
8. Kemudian sungguh kamu akan ditanya pada hari itu tentang keni'matan (yang kamu megah-megahkan itu)


at-takaatsur berarti bermegah-megahan..

"bermegah-megahan telah melalaikan kamu"


bermegah-megahan, hedon, foya-foya, sifat ini akrab di kehidupan sehari-hari. Banyak seklai tindakan hedon yang tidak kita sadari, Uang kadang menjadi mudah dikeluarkan untuk sebuah hiburan. nonton film 35.000, liburan berjuta-juta, dan belum lagi pengeluaran yang kurang penting, seperti nongkrong sama temen di kedai kopi beli minum  40.000, atau nongkrong seharian di restoran habis 300.000. Atau lihatlah orang-orang yang belanja di salah satu mal di indonesia, beli tas 6.000.000, beli baju 3.000.000.
Atau secara global fakta bahwa negara berkembang ini merupakan salah satu pasar terseksi blackberry, negara dengan pembelian iphone atau ipad terbanyak, negara yang jadi sasaran perusahaan mobil-mobil mewah (inilah negara berkembang yang benar-benar konsumtif, negara yang katanya tingkat kemiskinan, tingkat penganggurannya tinggi)
hm... saya jadi sadar aja betapa sifat bermegah-megahan ini sering dilakukan oleh banyak pihak dan termasuk saya. dan apa yang dikatakan oleh surat ini benar,, bermegah-megahan telah melalaikan kamu, lalai dalam hal ini bukan hanya tentang lalai sholat, tapi lalai dalam memanfaatkan waktu. Waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk hal yang lebih produktif, dan uang yang seharusnya bisa digunakan sebagai amal, hilang begitu saja di meja karaoke, di bioskop, di pantai, hilang di show room mobil-mobil, dll.

"bermegah-megahan telah melalaikan kamu, hingga kamu masuk ke dalam kubur"

hingga masuk ke dalam kubur? yak! berapa banyak orang yang meninggal dan sampai terakhir hidupnya tidak menyadari betapa berfoya-foyanya dia, tidak menyadari betapa hedonnya dia, atau mungkin dia meninggal dalam keadaan sedang berhedonia? meninggal di klub malam, meninggal waktu liburan di pantai, dan lainnya.
Sungguh bagi saya maksud ayat ini adalah menyatakan bahwa akan ada banyak manusia dengan sifat foya-foya, yang kemudian meninggal tanpa pernah mengubah sifat itu sampai akhir hidupnya. tanpa pernah berpikir tentang kesia-siaan uangnya, kesia-siaan waktunya, hingga izrail menjemputnya. tanpa pernah berubah.

"Sekali-kali jangan (begitu), kelak kamu akan mengetahuinya"


Al-qur'an adalah petunjuk dan peringatan. ini adalah buktinya. Betapa Allah begitu sayangnya kepada kita hingga diingatkan janganlah kita melakukan hal itu. Dan hal yang paling menyesakkan adalah bahwa Allah mencoba memberi tahu kita sebanyak 3 kali! yap 3 kali! lihat ayat berikutnya "kemudian sekali-kali jangan (begitu), kelak kamu akan mengetahui"dilanjutkan ke ayat berikutnya "sekali-kali jangan (begitu), jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin"
Peringat atau larangan sebanyak tiga kali ini benar-benar membuka mata saya bahwa betapa Allah menyayangi kita dan benar-benar mencoba memberi tahu kita jangan lakukan itu semua...
Bayangkan kalian ingin memberi tahu anak kalian tentang sebuah hal yang berbahaya, dan begitu inginnya kalian menghidarkan anak kalian dari hal itu, hingga kalian menyebutnya berulang sampai tiga kali.
Apalagi peringatan terkahir, untuk orang-orang yang sudah tau, sudah punya pengetahuan, bahwa berfoya-foya, bermegah-megahan, hedon itu salah, maka jangan dilakukan. Ini mungkin akan jadi teguran untuk kita semua yang menyadari apa dan bagiamana wujud bermegah-megahan itu.

Hingga Allah SWT melajutkannya "Sungguh kamu akan melihat neraka jahiiim"

Allah SWT adalah maha penyayang, begitu sayangnya hingga Allah tidak ingin kita masuk neraka jahiim. dan ini adalah peringatan! bahwa bagi mereka yang hidup berfoya-foya, bermegah-megahan akan masuk neraka jahiim. dan Allah melanjutkan di ayat berikutnya"Kemudian sungguh kamu akan melihatnya dengan yakin"
Jadi bagi yang tetap ingin hidup berfoya-foya, Allah sudah nyatakan kamu akan melihat neraka jahiim dengan yakin. karena kamu pasti diperlihatkan dan akan dimasukkan ke sana.

"Kemudian sungguh kamu akan ditanya pada hari itu tentang keni'matan (yang kamu megah-megahkan itu)"
Ya, mungkin banyak diantara kita yang pada akhirnya (setelah membaca tulisan ini) tidak atau kurang merasa bermegah-megahan, tidak merasa berfoya-foya, tidak merasa suka hedon, tapi yang jelas, hari pengadilan akan datang, dan akan dipaparkan kepada kita tentang harta yang diamanahkan oleh Allah kepada kita... lalu di sana akan jelas semuanya....

Apakah kita akan melihat dengan seyakin-yakinnya neraka jahiim di depan mata kita?


Pesan buat muslimah


Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
Bismillaahirrohmaanirrohiim ....

Saudariku, jauhilah jenis laki-laki seperti ini:

1. Laki-laki banci yang meniru-niru perempuan.

2. Laki-laki yang akan menikahimu semata-mata karena kecantikanmu, karena jika ia melihat wanita yang lebih cantik darimu, ia akan meninggalkanmu dan mengalihkan dirinya pada wanita yang lebih cantik tersebut.

3. Laki-laki peminum khamr, pengguna obat bius dan penikmat rokok.

4. Laki-laki yang pekerjaannya adalah penata rambut wanita.

5. Pemakan harta riba, yang bermuamalah dengan transaksi ribawi.

6. Laki-laki yang meninggalkan shalat.

7. Laki-laki yang mau menerima suap.

8. Laki-laki yang bakhil (pelit).

9. Jauhilah pula laki-laki yang tidak punya rasa cemburu, yang hanya akan menempatkan hal-hal yang “kotor” di rumah keluarganya, dan membiarkan pula keluarganya tersebut berpenampilan memalukan. Ia pun akan mendatangimu dengan dengan membawa benda-benda yang sia-sia, alat-alat musik, kerjaannya hanya menonton televisi dan video. Yang muncul dari laki-laki ini hanyalah hal yang membuat dahi berkerut.

10. Laki-laki quburi (penyembah kubur). Ia akan mengelilingi kuburan, bertawasul dengannya, meminta sesuatu kepada kuburan tersebut, bernadzar dengannya, dan ia pun suka bepergian ke tempat-tempat maulid.

11. Laki-laki Penjual benda-benda yang memabukkan, mulai dari khamr, obat bius, dan rokok. Ia pun bergaul dengan para penjual arak.

12. Laki-laki yang bekerja di hotel-hotel para turis, yang menyediakan daging babi dan minuman keras.

13. Laki-laki ahli magis dan penyihir, yang mengobati manusia atas nama pengobatan Qur’ani. Ia memberi mereka jimat-jimat, benda tolak bala’, dan memberikan pekerjaan kepada manusia dengan sihirnya itu.





Selasa, 04 Desember 2012

Dalam hati yang terdalam


Dalam hati ada "KEKUSUTAN" yang tidak akan terurai kecuali dengan menghadap kepada-Nya.
Dalam hati ada "KEBUASAN" yang tidak akan terjinakkan kecuali dengan mengingat kebesaran-Nya.
Dalam hati ada "KESEDIHAN" yang tidak akan hilang kecuali dengan kegembiraan mengingat karunia-Nya.
Dalam hati juga ada "KERISAUAN" yang tidak akan hilang kecuali dengan perasaan damai bersama-Na dan kembali kepada-Nya.
Dalam hati ada "API YANG BERGEJOLAK" yang tak akan padam kecuali dengan keridhoan akan perintah dan larangan-Nya serta menjalani ketentuan-Nya dengan kesabaran hingga pertemuan dengan-Nya.
Dalam hati juga ada "KEINGINAN" yang tidak akan pernah terpuaskan walaupun diberikan dunia dan seisi-Nya kecuali dengan cinta, kepasrahan dan mengingat-Nya terus-menerus seiring hembusan nafas kita.




Jaga lisan


Salah satu fenomena yang –menurut saya- miris pada zaman sekarang adalah, makin hilangnya pengekangan kita terhadap lisan kita. Coba kita perhatikan sejenak. Segala macam bentuk dosa lisan kerap kali kita lakukan. Entah itu ghibah, fitnah, perkataan kasar, perkataan jorok, perkataan kotor dan hina, sampai keluhan-keluhan tak jelas. Masya Allah. Menghitung dosa lisan dalam sehari saja mungkin kita sudah kewalahan, apalagi ketika dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di Yaumil Akhir nanti? Astaghfirullah… rasanya miris sekali bila mengenang segala ucapan berdosa tersebut.
                Menjaga lisan, adalah sebuah amal ibadah, yang memiliki ganjaran yang amat besar. Simaklah hadits Rasulullah SAW ini: “Artinya : Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga”. Lihatlah, perhatikanlah, renungkanlah. Menjaga apa yang ada di antara dua janggutnya berarti lisan kita ini. Apa balasan dari menjaga lisan? Jaminan surga! Subhanallah, lihatlah saudaraku, masihkah kita ingin mengumbar perkataan buruk dari lisan kita? Masihkah kita ingin menghina saudara seiman kita? Masihkah kita ingin mengejek, ngatain saudara Muslim kita? Jikalau masih ingin, mudah-mudahan hadits ini dapat memupus keinginan kita tersebut:”Artinya : Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam”
                Sebenarnya, ada sebuah alasan menarik di sini, mengapa lisan ini menjadi begitu penting untuk dijaga. Kita tahu, lisan akan melahirkan sesuatu bernama ‘kata’. Kumpulan kata demi kata yang diucapkan akan membentuk sebuah kalimat (hehe, semua juga udah tau kali ya?). Ya, kita semua tahu itu. Sebuah kata, memiliki kekuatan untuk mempengaruhi, baik itu menjatuhkan, ataupun menggugah semangat. Kita bisa lihat pada diri Rasulullah. Tatkala terlontar sebuah kata, ataupun kalimat kebaikan, maka serta-merta pendengarnya akan tersentuh. Kata-kata beliau singkat, namun memiliki makna yang mendalam. Kalimatnya penuh dengan kearifan, pengetahuan, dan kebijaksanaan spiritual. Kita juga dapat menilik kehebatan sebuah kata pada zaman sekarang. Lihatlah, sebuah kabar dari mulut ke mulut dapat menghancurkan reputasi para public figure negara ini.

 Inilah yang perlu kita benahi Saudaraku. Orang yang berakal adalah orang yang lisannya berada di belakang hatinya. Tiap kali ia ingin berkata, ia selalu bertanya pada hatinya,”Bermanfaatkah kata yang kuucapkan ini?”
                Saudaraku, kata-kata yang bermakna sekalipun, bisa menjadi tak berarti bila tak dibarengi dengan tindakan nyata. Apalagi kata-kata rendahan dan tidak bermakna, bahkan kotor dan hina? Kata-kata saja memang tak cukup untuk membangun kembali kejayaan Islam. Perlu tindakan yang real. Namun, ‘kata’ dapat memantik kembali semangat yang padam, menggerakkan semangat untuk berjuang, dan menjatuhkan mental musuh-musuh Islam. Mari kita benahi kata-kata kita. Mari kita jaga lisan kita. Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat 


Mendo'akan mereka dan diri kita


 Astaghfirullah. Begitu perih hati ini melihat muslimah dengan santainya berjalan tanpa menutup auratnya. Begitu pilu diri ini melihat pacaran sudah menjadi hal yang biasa, bahkan membanggakan. Begitu tersayat hati ini melihat musik-musik jahiliyyah jauuuuh lebih digandrungi dibanding lantunan ayat suci Al-Qur'an. Menitik air mata ini, melihat Islam makin dijauhi, bukan hanya oleh non-muslim, tapi juga dari kalangan muslim sendiri!
                Astaghfirullah. Hanya kata itu mungkin yang dapat saya ucapkan, ketika melihat fenomena dan realita umat Islam zaman ini. Tak adakah lagi sosok yang imannya sekokoh -atau mendekati- Abu Bakar Ash-Shiddiq, yang membenarkan segala perkataan Rasulullah? Tak adakah lagi sosok pemimpin sesederhana Umar ibn Khattab? Tak adakah lagi sosok segigih Ahmad ibn Hanbal melawan aliran sesat   -saat itu aliran sesatnya adalah paham Mu'tazilah-? Tak ada? Semoga ini hanya pendapat dari sudut pandang saya saja.
                Realita di atas, kini, saudaraku, disadari atau tidak, telah merasuk ke dalam sanubari negeri kita tercinta. Berbagai bencana alam yang menimpa kita, barangkali adalah teguran untuk kita. Ya, teguran. Bukan lagi sekedar ujian. Dan semoga tidak berwujud azab nantinya. Na'udzubillahi min dzaalik.
                Lihatlah negeri kita saudaraku. Berbagai kekejian umat-umat terdahulu telah dilakukan muslim di negeri ini. Korupsi dan kecurangan ala penduduk Madyan. Lalu, homoseksual dan lesbiannya kaum Nabi Luth juga kini telah ada di negeri ini. Bahkan, mereka -kaum Nabi Luth- mengolok-olok Nabi Luth dan pengikutnya sebagai orang-orang yang 'sok suci' (cek QS. Al-A'raaf ayat 82). Lihatlah, adakah tanda-tanda ini telah muncul di negeri kita?
                Kitapun telah mengikuti kaum Tsamud, di mana gedung-gedung telah menjulang, namun membangkang dari perintah Allah. Bahkan, yang lebih parah lagi, kaum Tsamud ini juga tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat (cek Surah Al-A'raaf: 79). Ada pula kesombongan akut setingkat Fir'aun yang mengaku 'tuhan'. Penyembahan berhala berwujud fashion, liberalisme, sekulerisme, dll, pun telah menggerogoti negeri ini. Masya Allah.
                Astaghfirullah. Lagi-lagi kata itu yang terlontar dari mulutku. Kemaksiatan umat-umat terdahulu, kini berkumpul di negeri kita. Maka, ini adalah tugas kita sebagai pengemban amanah dakwah untuk menyelesaikan problematika umat ini. Namun, di satu sisi, saya yakin, di lubuk hati para pelaku maksiat yang terdalam, mereka merindukan taubat. Hanya saja, mungkin, yang mereka butuhkan lebih dari ilmu tentang syariat, atau khutbah tentang surga dan neraka. Atau motivasi untuk beramal dan meninggalkan maksiat. Atau dakwah lewat perilaku. Atau uluran tangan kita.
                Ya, lebih dari itu, mereka membutuhkan doa kita. Kini, mereka sedang dalam track yang salah dan tak berdaya untuk kembali, maka, mereka membutuhkan doa kita agar dikuatkan untuk kembali ke track yang benar.
                Ya, mereka butuh doa kita. Doa tulus dari lisan-lisan kita. Doa yang bukan sekedar memohon ampunan untuk mereka, tapi juga mencakup dibukakan hati mereka untuk menjemput hidayah-Nya. Doa yang rendah hati, dalam tiap-tiap sujud kita, di sepertiga malam terakhir...
                Dan, jangan lupa juga untuk mendoakan diri kita sendiri. Mari berdoa untuk mereka dan diri kita

 Wallahu A'lam

Jumat, 23 November 2012

Jangan Mencapuradukan Agama



Ketika dakwah Islam masuk ke tanah Jawa, Maulana Malik Ibrohim ,Sunan  Ampel, Bonang,  Gunung  Jati  dan  terutama Sunan  Giri berusaha sekuat tenaga untuk menyampaikan ajaran Islam secara murni (aqidah maupun  ibadah) dan menghindarkan  diri  dari  bentuk  singkretisme  ajaran  Hindu  dan Budha. 

Tetapi  sebaliknya  Sunan  Kudus,  Sunan  Muria  dan  Sunan  Kalijaga  mengkolaborasikan sisa ajaran Hindu dan Budha (sekatenan,  ruwatan,  shalawatan,  tahlilan,  upacara tujuh bulanan)di dalam menyampaikan ajaran Islam, yang sampai sekarang masih dijumpai di  masyarakat.

Dakwah Nabi Salallahu 'Alaihi Wassalam 14 abad lalu dilakukan terlebih dahulu dengan membangun pondasi akidah selama 13 tahun secara qat'i di tengah-tengah kaum paganis (penyembah berhala) di kota Mekkah.
Hal ini agar masyarakat mengerti betul tentang ketauhidan, hanya menyembah satu ilah yaitu Allah Ta'ala, dan ilah-ilah yang mereka sembah sebelumnya adalah bentuk-bentuk dari kebatilan. Setelah itu barulah Beliau mengajarkan syariat-syariat lain, seperti perintah sholat, puasa, zakat, haji serta bagaimana cara bermuamalah.
Dengan cara ini Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam memperoleh keberhasilan dalam dakwahnya, sementara Islam mencapai kejayaan hingga menyebar ke seluruh penjuru dunia.
   
Berbeda dengan masuknya Islam di tanah air (Indonesia) yang sama-sama di tengah kaum paganis (penganut Hindu, Budha dan kepercayaan animisme dinamisme).
 
    “Dakwah yang dilakukan para ulama kita yang sering disebut walisongo tidak membersihkan pondasi Hindu yang menjadi mayoritas agama masyarakat saat itu. Mereka langsung mendirikan bangunan Islam, tembok, jendela, atap, catnya Islam tapi Hindunya tetap kelihatan.

Salah satunya adalah selamatan pada hari ke 7, 40, 100, 1000 itu berasal dari kitab Samaweda hal 373 ayat 1. Bunyinya …”pradiatmahi bibisari krigiagnawibseba ra arang gayamaya jimi prabaseba dwininara” yang artinya antarkanlah persembahanmu itu, antarkanlah selamatanmu itu kepada leluhurmu di saat hari pertama, ke 7, 40, 100 mendak pisan mendak pindo dan 1000 hari,” ujar Ida Bagus Erit Budai Winarno, mantan pendeta Hindu yang kini memeluk Islam dengan nama Abdul Aziz.


    Salah satu buku karangan H Makhrus Ali yang mengutip naskah kuno tentang jawa yang tersimpan di musium  Leiden Belanda, Sunan  Ampel  memperingatkan  Sunan  Kalijogo  yang  masih  melestarikan selamatan : “Jangan  ditiru  perbuatan  semacam  itu  karena  termasuk  bid'ah”.  Sunan Kalijogo  menjawab:  “Biarlah  nanti  generasi  setelah  kita  ketika  Islam  telah  tertanam  di hati masyarakat yang akan menghilangkan budaya tahlilan itu”.  

    Dalam  buku  Kisah  dan  Ajaran  Wali  Songo  tulisan H Lawrens pada halaman 41, 64 juga mengupas perbedaan pendapat antara Sunan  Kalijaga,  Sunan  Bonang,  Sunan  Kudus,  Sunan  Gunungjati  dan  Sunan  Muria  (kaum abangan), dengan  Sunan  Ampel,  Sunan  Giri  dan Sunan  Drajat  (kaum  putihan) mengenai  budaya dan adat  istiadat.

Sunan  Kalijaga  mengusulkan  agar  adat  istiadat  lama  seperti selamatan, sesaji, wayang dan gamelan dimasuki rasa keislaman. Namun Sunan  Ampel  menentang : “Apakah  tidak  mengkhawatirkannya  di  kemudian  hari bahwa  adat  istiadat  dan  upacara  lama  itu  nanti  dianggap  sebagai  ajaran  yang  berasal  dari agama  Islam?  Jika  hal  ini  dibiarkan  nantinya  akan  menjadi  bid'ah dan syirik?”.  Sunan  kudus menjawabnya  bahwa  ia  mempunyai  keyakinan  bahwa  di  belakang  hari  akan  ada  yang menyempurnakannya. 

    Akhirnya apa yang dikhawatirkan ulama putihan tersebut menjadi kenyataan. Kondisi umat Islam sangat memprihatinkan.  Ajaran syar'i  ternoda oleh gado-gado warisan wali abangan, di mana perkara yang sunnah dimatikan dan perkara bid'ah dan syirik tetap dihidupkan.
 
    Allah Ta'ala telah memperingatkan sebagaimanadalam firman-Nya yang berbunyi :
    “ orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS al An'am 82).

    “Selain bentuk-bentuk tasayabuh, ini adalah kesalahan besar yang sangat membahayakan akidah.

Di samping itu ritual selamatan kematian banyak mengandung tipuan. Misalnya orang yang tidak beribadah, tapi dengan digelarnya prosesi  selamatan  setelah  kematiannya  akan  diampuni dosa-dosanya. Karena itu Imam Syafi'i menentang al-ma'tam,  yaitu  kumpul-kumpul di tempat  keluarga  mayat lalu makan-makan.” Ungkap ustadz Umar Abu Ubaidillah  di sela-sela kajian …

By ;Majalah Furqon .

Kehidupan

Berapa umur kita saat ini? 25 tahun, 35 tahun, 45 tahun atau bahkan 60 tahun...
Berapa lama kita telah melalui kehidupan kita?
Berapa lama lagi sisa waktu kita untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini.

Matahari terbit dan kokok ayam menandakan pagi telah tiba.
Waktu untuk kita bersiap melakukan aktivitas, sebagai karyawan, sebagai pelajar, sebagai seorang profesional, dll.

Kita memulai hari yang baru.
Macetnya jalan membuat kita semakin tegang menjalani hidup.
Terlambat sampai di kantor, itu hal biasa.
Pekerjaan menumpuk, tugas dari boss yang membuat kepala pusing, sikap anak buah yang tidak memuaskan, dan banyak problematika pekerjaan harus kita hadapi di kantor.

Tak terasa, siang menjemput...
"Waktunya istirahat..makan- makan.."
Perut lapar, membuat manusia sulit berpikir.
Otak serasa buntu.
Pekerjaan menjadi semakin berat untuk diselesaikan.
Matahari sudah berada tepat di atas kepala.
Panas betul hari ini...

Akhirnya jam istirahat selesai, waktunya kembali bekerja...
Perut kenyang, bisa jadi kita bukannya semangat bekerja malah ngantuk.
Aduh tapi pekerjaan kok masih banyak yang belum selesai.
Mulai lagi kita kerja, kerja dan terus bekerja sampai akhirnya terlihat di sebelah barat...

Matahari telah tersenyum seraya mengucapkan selamat berpisah.
Gelap mulai menjemput.
Lelah sekali hari ini.
Sekarang jalanan macet.
Kapan saya sampai di rumah.
Badan pegal sekali, dan badan rasanya lengket.
Nikmat nya air hangat saat mandi nanti.
Segar segar...

Ada yang memacu kendaraan dengan cepat supaya sampai di rumah segera, dan ada yang berlarian mengejar bis kota bergegas ingin sampai di rumah.
Dinamis sekali kehidupan ini.

Waktunya makan malam tiba.
Ibu kita telah menyiapkan makanan kesukaan kita.
"Ohh..ada sop ayam".
"Wah soto daging buatan ibu memang enak sekali". anak memuji masakan Ibunya.
Itu juga kan yang sering kita lakukan.

...Selesai makan, bersantai sambil nonton TV.
Tak terasa heningnya malam telah tiba.
Lelah menjalankan aktivitas hari ini, membuat kita tidur dengan lelap.
Terlelap sampai akhirnya pagi kembali menjemput dan mulailah hari yang baru lagi.

Kehidupan..ya seperti itu lah kehidupan di mata sebagian besar orang.
Bangun, mandi, bekerja, makan, dan tidur adalah kehidupan.

Jika pandangan kita tentang arti kehidupan sebatas itu, mungkin kita tidak ada bedanya dengan hewan yang puas dengan bisa bernapas, makan, minum, melakukan kegiatan rutin, tidur.
Siang atau malam adalah sama.
Hanya rutinitas... sampai akhirnya maut menjemput.
Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam arti yang luas.

Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan. Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada YangMaha Kuasa ..
Kehidupan adalah ... dll.

Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.
Berapa tahun kita telah melalui kehidupan kita ?
Berapa tahun kita telah menjalani kehidupan rutinitas kita ?
Akankah sisa waktu kita sebelum ajal menjemput hanya kita korbankan untuk sebuah rutinitas belaka ?

Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput, mungkin 5 tahun lagi, mungkin 1 tahun lagi, mungkin sebulan lagi, mungkin besok, atau mungkin 1 menit lagi.

Hanya Tuhanlah yang tahu...

Pandanglah di sekeliling kita...ada segelintir orang yang membutuhkan kita.
Mereka menanti kehadiran kita.
Mereka menanti dukungan kita.
Orang tua, saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesama......
Serta Tuhan yang setia menanti ucapan syukur dari bibir kita.

Bersyukurlah padaNYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini.
Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.

Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas.

Kamis, 22 November 2012

Suara hati seorang Ikhwan


Wanita suci,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah, tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu, karenanya kau tak membutuhkanpersamaan.

Wanita suci,
Jangan pernah biarkan aku manatapmu penuh, karena akan membuatkumengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.

Wanita suci,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku karena sucimu kaupertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.

Wanita suci,
Jangan pernah kautatapku penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah burukku, mengenakan pakaian sutra emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor dari Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau termanipulasi.
Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita.

Wanita suci,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang dengan sepenuh hati membawamu kehadapan Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci.

Wanita suci
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu, mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak ada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu, yang kaubangun dengan segala kekhusyu'an tangis do'amu.

Wanita suci
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita sudi di masa lalu yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta
dalam setiap denyut nadi kita  
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              .

Selasa, 20 November 2012

Hati Bersih berbalas Surga


Suatu hari, Rasulullah sedang duduk di masjid dikelilingi para sahabat. Beliau tengah mengajarkan ayat-ayat Qur’an. Tiba-tiba Rasulullah berhenti sejenak dan berkata,”Akan hadir diantara kalian seorang calon penghuni surga”. Para sahabat pun bertanya-tanya dalam hati, siapakah orang istimewa yang dimaksud Rasulullah ini?. Dengan antusias mereka menunggu kedatangan orang tersebut. Semua mata memandang ke arah pintu.

Tak berapa lama kemudian, seorang laki-laki melenggang masuk masjid. Para sahabat heran, inikah orang yang dimaksud Rasulullah? Dia tak lebih dari seorang laki-laki dari kaum kebanyakan. Dia tidak termasuk di antara sahabat utama. Dia juga bukan dari golongan tokoh Quraisy. Bahkan, tak banyak yang mengenalnya. Pun, sejauh ini tak terdengar keistimewaan dia.

Ternyata, kejadian ini berulang sampai tiga kali pada hari-hari selanjutnya. Tiap kali Rasulullah berkata akan hadir di antara kalian seorang calon penghuni surga, laki-laki tersebutlah yang kemudian muncul.

Maka para sahabat pun menjadi yakin, bahwa memang i-laki itulah yang dimaksud Rasulullah. Mereka juga menjadi semakin penasaran, amalan istimewa apakah yang dimiliki laki-laki ini hingga Rasulullah menjulukinya sebagai calon penghuni surga?

Akhirnya, para sahabat pun sepakat mengutus salah seorang di antara mereka untuk mengamati keseharian laki-laki ini. Maka pada suatu hari, sahabat yang diutus ini menyatakan keinginannya untuk bermalam di rumah laki-laki tersebut. Si laki-laki calon penghuni surga mempersilakannya.

Selama tinggal di rumah laki-laki tersebut, si sahabat terus-menerus mengikuti kegiatan si laki-laki calon penghuni surga. Saat si laki-laki makan, si sahabat ikut makan. Saat si sahabat mengerjakan pekerjaan rumah, si sahabat menunggui. Tapi ternyata seluruh kegiatannya biasa saja. “Oh, mungkin ibadah malam harinya sangat bagus,” pikirnya. Tapi ketika malam tiba, si laki-laki pun bersikap biasa saja. Dia mengerjakan ibadah wajib sebagaimana biasa. Dia membaca Qur’an dan mengerjakan ibadah sunnah, namun tak banyak. Ketika tiba waktunya tidur, dia pun tidur dan baru bangun ketika azan subuh berkumandang.

Sungguh, si sahabat heran, karena ia tak jua menemukan sesuatu yang istimewa dari laki-laki ini. Tiga malam sang sahabat bersama sang calon penghuni surga, tetapi semua tetap berlangsung biasa. Apa adanya.

Akhirnya, sahabat itu pun pun berterus terang akan maksudnya bermalam. Dia bercerita tentang pernyataan Rasulullah. Kemudian dia bertanya,“Wahai kawan, sesungguhnya amalan istimewa apakah yang kau lakukan sehingga kau disebut salh satu calon penghuni surga oleh Rasulullah? Tolong beritahu aku agar aku dapat mencontohmu”.

Si laki-laki menjawab,” Wahai sahabat, seperti yang u lihat dalam kehidupan sehari-hariku. Aku adalah seorang muslim biasa dengan amalan biasa pula. Namun da satu kebiasaanku yang bisa kuberitahukan padamu. Setiap menjelang tidur, aku berusaha membersihkan hatiku. Kumaafkan orang-orang yang menyakitiku dan ubuang semua iri, dengki, dendam dan perasaaan buruk epada semua saudaraku sesama muslim. Hingga aku tidur dengan tenang dan hati bersih serta ikhlas. Barangkali itulah yang menyebabkan Rasulullah menjuluki demikian.”

Mendengar penjelasan itu, wajah sang sahabat menjadi berseri-seri. “Terima kasih kawan atas hikmah yang kau berikan. Aku akan memberitahu para sahabat mengenai hal ini”. Sang sahabat pun pamit dengan membawa pelajaran berharga

Hati dan Fikiran hanya kepada Allah


Hati yang berpaling atau membelakang dari menghadap Allah tidak akan mendapat cahaya atau Nur Ilahi. Syetan dan bala tentaranya selalu berusaha agar manusia berpaling dari Allah, Syetan berusaha agar manusia memalingkan wajah, hati dan fikirannya kepada selain Allah. 

Syetan memperlihatkan indah dan benar semua perbuatan mereka yang sesat, mereka menyembah selain Allah, seperti tuhan Yesus, patung Budha, berhala, matahari, Roh leluhur, para Dewa, tempat keramat, benda pusaka dan lain sebagainya. Tujuan hidupnya hanya untuk memenuhi keinginan syahwat dan nafsu duniawi.

Hadapkan hati dan fikiran semata mata hanya pada Allah, jangan menyembah tuhan atau kekuatan yang lain dari Allah. Hindari menyimpan benda keramat, azimat, benda pusaka dan jauhi segala aktifitas pemujaan selain kepada Allah. Ingat dan selalu sebut nama Allah didalam hati dan fikiran ketika berdiri, duduk dan berbaring. 

Perbanyak mengerjakan sholat sunah, wirid zikrullah, membaca Qur’an secara rutin. Jangan kagum dan takjub kepada kekayaan duniawi atau keistimewaan yang diberikan Allah kepada orang yang berpaling dari Allah. Semua itu hanyalah ujian dan fitnah dari Allah, mereka menyangka telah mendapat hidayah dan petunjuk, mereka merasa berada pada jalan yang benar. Syetan telah menipu mereka sehingga memandang baik semua kesesatan dan kekeliruan yang mereka lakukan. Allah telah mengingatkan ini dalam surat An Naml ayat 4 dan surat Fushilat ayat 25 :

4- Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan). (An Naml 4)
25- Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.(Fushilat 25)

Dengan memperbanyak Dzikrullah, sholat sunah, membaca Qur’an syetan tidak mempunyai kesempatan untuk masuk kedalam hati dan fikiran kita, sehingga tidak mampu memalingkan hati dan fikiran kita dari mengingat Allah.

Munajat Hati


Segala puji bagiMU ya Allah
Yang pertama tanpa ada yang mengawali
Yang terakhir tanpa ada yang mengakhiri
Yang tak terlihat oleh pandangan orang yang memandang
Yang tak tergambarkan oleh orang yang menggambarkan

Engkau ciptakan makhluk dengan kekuasaanMU
Engkau ciptakan segala sesuatu dengan kehendakMU
Segala puji ya Allah yang memberi kami kemampuan untuk mensyukuri nikmatMU
Yang membuka bagi kami pintu-pintu keilahian


Segala puji ya Allah dengan segenap pujian
Yang dikumandangkan para malaikat
dan para makhluk yang dimuliakan
Segala puji bagiMU atas nikmat yang Engkau berikan
kepada kami hamba-hambaMU
yang telah mendahului maupun yang akan datang kemudian


Puji kami haturkan kepadaMU
Sebagai penghubung untuk mentaati dan meminta ampunan
Sebagai penyebab memperoleh ridho
Pengantar jalan menuju syurga


Segala puji bagiMU ya Allah
Kau ciptakan kami sebagai hambaMU
dan sebagai umat nabi Muhammad kekasihMU


sungguh ya Allah nikmat terbesar dalam hidup ini adalah nikmat iman dan islam
terimalah amal ibadah kami
jadikanlah langkah-langkah yang kami lakukan 
di tempat ini Kau ridhoi
jadikan perbuatan-perbuatan di tempat ini Kau ridhoi

Allohumma ya Allah
berikanlah berkah pada perjuangan ini
agar senantiasa mendapatkan hidayah dan inayahMU
senantiasa hidup di dalam Iman
senantiasa hidup di dalam Islam
senantiasa hidup di dalam Ihsan


Aamiin   Allohumma aamiin...

Senin, 19 November 2012

Do'aku Untuk mu


Ya Allah….
Sesungguhnya nyawa hamba,
Rahmat untuk hamba,
Urat nadi hamba,
Adalah ada dalam genggaman-Mu.
Jika memang Engkau masih memberikan waktu-Mu untuk hamba bersujud simpuh dihadapan-Mu
Jika memang dia adalah datang dari-Mu Maka dekatkanlah dia pada hati hamba
Ya Allah…..
Namun, Jika memang “sebaliknya” maka “sebaliknya”….
Dan jika memang dia adalah datang dari-Mu
Ikatkan tali batin dan urat nadi yang Engkau eratkan dalam tubuh kami.

Sesungguhnya tali ini sudah terikat kepadanya
Dalam hatinya…
Aku merasa takut,Resah,Hawatir,
Bila suatu nanti tali ini akan terlepas atas Kehendak-Mu
Hamba takut ada luka yang membekas.
Hamba tahuBahwa ini bukan “benar” dan bukan “salah”
Hamba bimbang, rapuh, gelisah atas karenanya hamba mengadu pada-Mu
Ya Allah…..
Apakah Ini Anugrah-Mu…
Atau cobaan-Mu…
Anisa Adalah Mahluk-Mu
Dia ada dalam genggaman-Mu
Jika memang dia adalah mahluk-Mu untuk hamba
Ikatkan tali nadi dalam hatinya kepada hamba.

آميـــــــــن آميـــــــــن يَا رَبَّ العَالَمِينَْ

  Cinta Kepada Allah SWT. adalah Cinta Sejati dan Abadi.
Cinta Kepada Allah SWT. adalah Cinta Pertama.
Cinta kepada mahluk-Nya adalah cinta sementara dan semu.
Cinta kepada mahluk-Nya adalah cinta kedua


Sabtu, 17 November 2012

Renungan Cinta

cinta itu membuat engkau buta

akan cela yang dicinta

dan engkau rela

pada apapun keadaannya

cinta itu ketika menghujam

membuatmu siap berkorban

untuk yang dicinta

meskipun hatimu terluka…

Sungguh ajaib sebuah perasaan yang tak dapat diterjemahkan…

Sebuah karunia Ilahi…. yang patut disyukuri dan dikontrol agar sesuai dengan Fitrah. Harus bisa menempatkan Cinta pada posisi yang sesuai. Tingkatan Cinta ……Cinta Allah, Rasul, Islam, OrangTua, Suami/Istri/anak2, harta, pangkat kedudukan, dll inilah cinta pada tingkatan terendah. Dan cinta pada tingkatan yg tertinggi adalah cinta pada Allah, Rasul, dan Islam. Memperjuangkan Tegaknya Aturan2 Islam dalam kehidupan itulah jihad yang tertinggi yang Allah cintai.

Tuhanku…IF aku jatuh cinta THEN buat cintaku padaMu Bertambah.

Buatlah cintaku padaMu semakin mendalam dihati.

Buatlah aku untuk bisa selalu bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan.

Buatlah aku selalu tunduk pada aturan2 yang telah Engkau tetapkan dan ikhlaskanlah hatiku untuk menjalankan aturan itu.

Allahu..Rabbi…

Buatlah aku bisa mencintai orang2 yang juga mencintaiMu.

Jauhkan aku dari iri dan dengki…

Rabb…

IF aku sendiri dan merasa sepi THEN aku ingin Engkau mereview sikap2ku selama ini agar aku dapat melihat siapa diri ini. Tapi dengan apa aku bs menilai diriku yang sebenarnya. sesungguhnya telah banyak aib yang telah Engkau tutupi dari keburukan diriku. apa aku bisa menilai diriku sendiri? Apa aku tidak terlalu angkuh untuk berbicara tentang siapa diriku? Rasanya aku hampir setiap hari pernah melakukan kesalahan. tidak bisa tersenyum dikala penat beban didada. tak bisa menyenangkan hati hamba2Mu yg lain. Kenapa ? Kenapa hati ini seperti ini? Harusnya aku masih bisa tersenyum setiap saat. Harusnya aku bisa menjalani semuanya dengan lapang dada. Toh segala yang ada setiap kebaikan adalah datang dariMu.

Itulah aku selalu butuh untuk berdialog denganMu. Aku bisa mengaduh pdMu setiap saat aku mau. aku mensucikan diriku, aku akan membersihkan hatiku, untuk kemudian aku bersujud padaMu dikeheningan malam. aku bisa rasakan air yang membasahi muka disaatku bersuci. aku dapat meresapi sujud kepadaMu. dengan rasa kecilku sebagai hamba. kecil bagai debu dijagad ini. mungkin bahkan lebih kecil dari itu dalam pandanganMu.

Cinta kadang membuat orang lupa segalanya. Tapi atas bimbingan Allahlah menyebabkan seseorang tidak terlalu berlebihan dalam mencintai selainNya.

kenapa kita mencintai berlebihan sesuatu yang tiada abadi? kalo kita dikecewakan oleh orang yang kita cintai Toh kita tak bisa berbuat apa2 hanya bisa menerima dan membalas dg perlakuan yang samapun tak akan ada gunanya. karna kita perlu belajar untuk bisa membalas kejelekan dengan kebaikan dan membalas kebaikan dengan kebaikan pula.

IF kita mencintai Allah SWT yang kekal dan abadi. THEN Kita tidak akan pernah dikecewakannya. PERSEPSI kita yang mengatakan bahwa IF kita mendapat kemalangan THEN itu pertanda buruk. Padahal belum tentu. Possible lain yang tentu baik. Jalan yang terbaik selalu POSITIF THINGKING sama Allah SWT. Bahwa Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

Taman orang2 yang sedang jatuh cinta…..

Tapi alangkah lebih indah jika jatuh cinta pada Sang Pencipta. Yang telah memberi kita kehidupan. Yang membuat dunia dan jagad raya ini semakin mengembang dan pada akhirnya menuju kesatu titik yaitu Pencipta segalanya.

Jumat, 16 November 2012

UNTUK MUSLIMAH KU


Untuk Saudariku….

Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh Subhanahu wa ta’ala Sang Pencipta alam semesta. Semua akhir yang baik pasti menjadi milik orang-orang yang bertaqwa. Dan tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang-orang yang dholim.

Shalawat dan salam selalu tercurahkan atas nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan siapapun yang menegakkan sunnah-sunnahnya. Sungguh, baik engkau masih gadis maupun sudah bersuami, dirimu adalah pendidik generasi, yang melahirkan sebagai pahlawan, sumber cahaya kehormatan dan kecantikan.
Engkau adalah ibu yang lemah lembut, awan yang teduh, kawan yang penuh perhatian, dan wanita berhati sutra.

Engkau juga seorang istri yang setia, taat lagi bertaqwa, sholihah dan suci, terhormat dan pemalu, bunga yang selalu mekar dan harum, hadiah yang sangat berharga dari Alloh untuk suamimu, senyummu selalu menghiasi bibirmu. Engkaulah daratan tempat kapal berlabuh, setelah mengarungi samudra yang penuh ombak dan badai. Belaian tanganmuselalu mendatangkan kesejukan.
Akan tetapi, dengan segala kelebihan yang telah menjadi milikmu itu, engkau tetap sadar bahwa dirimu adalah seorang da’i, penyebar ajaran Islam. Yang tidak pernah bosan mengingatkan dan menasehati, selalu rajin puasa dan sholat malam, penuh ilmu dan pemahaman, selalu ruku’ dan sujud. Bersyukur kepada Alloh dan memuji-Nya, sabar dalam menghadapi segala cobaan, berkemauan keras dan selalu menjaga kehormatan diri.

Saudariku yang di rahmati Alloh….
Sungguh selalu terbayang wajahmu yang teduh, pribadimu yang lemah lembut, rendah hati lagi peduli, kebajikan selalu menjadi pilihanmu.
Setiap sepertiga akhir malam tiba, tak pernah kau lewatkan untuk menangis dan merintih, mengharap kasih saying dan ampunan dari Yang Maha Mendengar.
Selalu kau jauhkan dirimu dari hal yang haram. Kau berlari kencang menyebut panggilan Alloh. Semua kewajiban kau tunaikan tanpa cela.
Seorang ibu adalah sekolahan, Jika anda menyiapkannya, Berarti anda menyiapkan generasi yang baik, Seorang ibu adalah taman, Jika seseorang memeliharanya ia akan tumbuh dengan baik, Seorang ibu adalah guru pertama ……. Seorang wanita adalah ibu bagi masyarakat yang bijaksana dirumah suaminya, Rasululla h bersabda :”Seorang wanita adalah seorang pemimpin dirumah suaminya dan ia bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya”

Saudariku….
Mengingatmu juga berarti mengingat anak-anakmu nantinya yang masih kecil. Dan sikapmu kepada mereka. Terbayang dalam benakku, bagaimana kau begitu sayang dan perhatian kepada mereka. Semua tugas dan aktifitas, betapapun pentingnya, akn kau tinggalkan jika anak-anakmu membutuhkanmu. Kau selalu dekat dan akrab dengan mereka. Sungguh beruntung mereka, mempunyai ibu seperti dirimu. Mendidik anak-anak yang msih suci hatinya, jernih pikirannya, belum mempunyai banyak kesibukan, lebih banyak waktunya dalam belaian dan dekapan kita, dengan metode yang dicontohkan Rasulullah. Terbayang dalam benakku, dirimu akan selalu mendorong anak-anakmu menghafal Al Quran mulai dini, karena dengan menghafal di waktu kecil bagaikan memahat di atas batu. Jadikan mereka mujahid. Jadikan mereka tentara-tentara Allah. Jangan biarkan mereka bermanja-manja. Jangan biarkan mereka bermalas-malasan. Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang sholeh, yang selalu bertaqwa dan bertambbat kepada Allah. Jadilah ibu yang memberi tauladan kepada anak-anakmu.

Saudariku ….
Dirimu memang bukanlah muslimah yang sempurna, dirimu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna di dalam menjaga, dirimu bukanlah Hajar yang begitu setia dalam sengsara, dirimu memang tidak setaqwa Aisyah dan juga tidaksetabah Fathimah, dirimu adalah wanita akhir zaman yang berusaha menjadi solehah
Semoga Alloh selalu memberkahimu….