Rabu, 17 Oktober 2012

FITRAH MANUSIA

Assalamu’alaikum wr wb 

Segala sesuatu menjadi jelek atau buruk adalah karena sebab-sebab tertentu. Demukian pula fitrah manusia, pada mulanya adalah baik, tetapi karena kesalahan dan kelalaian manusia itu sendiri, 

Agar tetap pada fitrahnya atau kalau terlanjur menjadi buruk karena kesalahan manusia yang memiliki fitrah tersebut, hendak dikembalikanya kepada keasliannya yaitu baik.

Fitrah Beragama

Manusia adalah makhluk yang beragama, karena sewaktu di alam roh manusia sudah pernah mengadakan perjanjian dengan Allah, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-A’raf ayat 172, saat Allah bertanya kepada manusia.

Allah bertanya: “Adakah Aku ini Tuhanmu” Manusia menjawab: “Benar Engkaulah Tuhan Kami dan kami telah bersaksi”

Tetapi setelah manusia lahir ke dunia ini, ia lupa kepada perjanjiannya. karena itulah, Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul untuk mengingatkan manusia agar menepati perjanjian dengan Tuhannya.

Fitrah sebagai makhluk bermartabat tinggi

Allah sebagai pencipta manusia dengan tegas dan jelas menyatakan manusia adalah :….Makhluk Nya yang terbaik

“Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia itu dalam sebaik-baik kejadian” (At tin : 4)

Makhluk yang termulia

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan Bani Adam dan Kami beri mereka kendaraan di darat dan di laut, dan Kami Beri mereka rizki dari yang baik-baik, dan Kami telah melebihkan mereka dari kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”( Al-Isra : 70)

Makhluk tersayang

Allah telah menyerahkan dan memudahkan segala yang ada di langit dan di bumi kepada manusia untuk dimanfaatkan. Dan Allah telah menyempurnakan nikmat-Nya baik secara lahir maupun bathin untuk kesejahteraan hidup manusia.

Allah swt. telah berfirman pada surat Luqman ayat 20 :
“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Allah telah memudahkan bagi kamu apa yang ada dilangit dan dibumi, dan Dia telah mnyempurnakan nikmat-Nya atas kamu, baik yang lahir mapupun yang bathin”

Fitrah Sosial

Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial yang memiliki ketergantungan antara yang satu dengan lainnya dan berasal dari suatu keturunan. Seperti yang dituliskan pada surat An-Nisa ayat 1 :

“Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu, yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan diciptakannya pula daripada nya pasangannya serta dikembangbiakkan dari keduanya keturunan laki-laki dan perempuan yang banyak”.

Ini dimaksudkan agar manusia dapat berinteraksi diantara mereka, maka manusia harus bermasyarakat. Hidup bermasyarakat ini harus didasari oleh kasih sayang dan tolong menolong.

Kebersamaan, persaudaraan dan semagat tolong menolong menjadi ciri khas dari ibadah . misalnya sholat secara berjamaah, budaya memberi makan para fakir miskin,menyantuni anak2 yatim , bersedekah dan lan-lain.

Fitrah Bersusila

Setiap tingkah laku manusia mempunyai nilai, berbeda dengan tingkah laku binatang. Karena itu manusia disebut makhluk susila. Rasulullah SAW. diutus oleh Allah ke muka bumi ini tujuan utamanya adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.

“Aku tidak diutus (oleh Allah) ke muka bumi ini, keculai hanyalah untuk menyempurnakan akhlaq (manusia)”

Fitrah Suci

Manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan suci. Ia baru menjadi kotor kalau melakukan kesalahan. Kesalahan akan membuahkan dosa jika dilaksanakan dengan penuh kesadaran setelah orang itu aqil baligh/mukallaf. Manusia selalu hidup dalam kesucian, dengan bertaubat kepada Allah. Orang yang telah bertaubat kepada Allah ibarat orang yang belum pernah melakukan dosa, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW :

“Orang yang bertaubat ibarat orang yang belum pernah melakukan dosa”

Semoga dengan tulisan ini kita secara sadar bahwa
kualitas Fitrah (kesucian) seseorang, tidak hanya ditentukan dari seberapa keras dan rajin beribadah selama ini, apakah ibadah itu berpengaruh pada sikap dan tindakan kita yang lebih baik setelah kita melaksanakan ibadah itu….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar